Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan anak dari sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pembinaan ini dilakukan sebagai bantuan perkembangan rohani dan jasmani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD berperan dalam menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan hal-hal positif lainnya sedari dini.
PAUD berperan dalam menanamkan kejujuran, kedisiplinan, dan hal-hal positif lainnya sedari dini. Anak-anak yang mengikuti PAUD juga memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik. Karena sudah dikenalkan bagaimana cara berinteraksi seperti belajar, bermain, hingga makan dan minum bersama dengan teman sebayanya.
Menurut Aisyah Isna (2019 : 67 ) Penelitian Bloom, Piaget dan Slobin memberi cara pandang baru bagi kajian bahasa anak, dimana mereka memfokuskan pada perkembangan kognitif dengan pemerolehan bahasa pertama. Piaget mengemukakan bahwa perkembangan bahasa adalah hasil hubungan yang erat anara anak dan lingkungannya ditambah dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas kognitif dan pengalaman bahasa anak. Kemampuan belajar anak sangat ditentkan oleh sejauh mana mereka mengetahui dunia sekitar dan kemampuan penafsiran terhadap konseptual dalam membuat kategori dunia sekitar.
Sehubungan dengan penggunaan bahasa, terdapat empat keterampilan dasar bahasa, yaitu mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Masing-masing komponen keterampilan dasar berbahasa Indonesia tersebut dijelaskan sebagai berikut (Dian Puspita Ningrum, 2012).
Mengapa kemampuan Bahasa anak usia dini itu penting yaitu dapat membantu anak dalam memahami orang lain dan lingkungan sekitarnya, membantu anak agar dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain, menumbuhkan minat anak pada keaksaraan, meunculnya sikap pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di jenjang Pendidikan selanjutnya.
Salah sau cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak yaitu dengan menggunakan pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning) yang merupakan suatu petualangan investigasi anak dengan pendampingan guru tentang suatu hal yang menarik minatnya dan anak akan mengalami proses mencari tahu.
Kata proyek berasal dari bahasa latin, yaitu proyektum yang berarti maksud tujuan, rancangan, rencana. Pada pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya (Dianti Purwaningsih dan Widana, 2017).
Menurut Anita (2012 : 174) metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar kepada anak. Anak langsung dihadapkan pada persoalan sehari-hari yang menuntut untuk melakukan berbagai aktivitas sesuai dengan proyek yang diberikan.
Menurut Dyah M. Sulistyati DKK (2021 : 16) Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan guru dalam merencanakan sebuah projek adalah sebagai berikut :
- Menjajaki kejelasan topik yang diambil . hal ini akan jelas terlihat apabila guru membuat peta konsep
- Mengidentifikasi ketersediaan sumber daya (narasumber/ tenaga ahli yang mungkin dibutuhkan, tempat-tempat yang bisa di kunjungi, buku, video).
- Menyiapkan beberapa pengetahuan dasar yang sesuai dengan projek sehingga anak mendapatkan gambaran tentang apa yang harus diidentifikasi.
- Menyiapkan beberapa pertanyaan terbuka untuk memantik anak melakukan investigasi
