Manusia terlahir selain memiliki Roh juga mempunyai perasaan. Rasa sakit, rasa senang, rasa sedih, rasa cinta bahkan benci semua dimiliki. Rasa sayang dalam keluarga adalah menjadi suatu yang Dominan.
Kehilangan orang-orang terdekat adalah sesuatu yang sangat menyakitkan, apa lagi kehilangan karena kematian dimana kita tidak akan bisa bertemu kembali di dunia ini.
Perpisahan karena kematian itu akan terjadi, karena kematian itu sendiri pasti. Setiap makhluk hidup pasti akan mati.
Aku adalah bungsu dari 4 bersaudara dan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga 3 orang kakakku semua laki-laki. Dua orang kakak laki- lakiku kembali kepangkuan Allah swt saat mereka masih kanak-kanak. Aku tumbuh besar bersama kakak ke tiga.
Sampai tahun 2012 Ayahku tiba-tiba ngedrop, 1 hari dirawat di ruang ICU rumah sakit FMC, Ayah meninggal. 6 bulan kemudian ibuku stroke berat, tahun 2016 beliau menyusul Ayah kepangkuan Illahi dan 1 tahun kemudian tepatnya tahun 2017 kakak laki-lakiku pun menyusul. Sedih rasanya karena sekarang aku adalah satu-satunya yang masih ada.
Hidup harus berjalan terus, bagai manapun juga aku harus mengikhlaskannya, mereka yang sudah tiada membutuhkan doa dari yang masih ada. Secara fisik mereka sudah tidak didunia, tetapi mereka selalu ada dihati kita. Yang pergi bukan berarti hilang sampai kapanpun Ayah, ibu, dan kakak-kakakku selalu ada hingga suatu saat giliran aku yang kembali kepada Allah swt. Semoga aku berpulang dalam keadaan Husnul Khotimah. Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H