Menurut goleman (2017), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur emosi, menjaga emosi, dan pengungkapan melalui kesadaran diri, pengendalian diri, empati, motivasi diri, dan keterampilan sosial. Dengan demikian, emosi merujuk pada perasaan seseorang terhadap informasi akan suatu hubungan. Kecerdasan emosi tidak hanya kemampuan mengenali dan merasakan emosi diri sendiri, tetapi orang lain juga. Tingkat kecerdasan emosi seseorang akan memengaruhi hubungannya dengan orang lain. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, kecerdasan emosi dapat ditingkatkan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkannya:
1. Selalu Berusaha untuk Tenang
Rasa tenang sangat dibutuhkan kita sebagai manusia. Dengan memiliki rasa tenang, kita dapat mengambil keputusan dengan tidak gegabah. Rasa teang juga dapat menunjukkan tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki. Seseorang yang sulit untuk mendapatkan rasa tenang di dalam dirinya dapat dilatih dengan merilekskan diri terlebih dahulu. Hal-hal yang dapat dilakukan, yaitu membasuh wajah dengan air dingin, mengunyah permen karet, atau mengambil serta menghembuskan napas secara dalam-dalam.
2. Belajar untuk Mengendalikan Diri
Tidak semua hal harus dikatakan dan tidak semua hal harus dilakukan. Kita cukup melakukan dan mengatakan hal-hal yang diperlukan saja. Hal tersebut untuk meminimalisir hubungan negatif dengan orang lain. Terlalu banyak bicara juga tidak baik. Sebelum melakukan dan mengatakan sesuatu, sebaiknya kita berpikir terlebih dahulu. Hal ini apakah boleh saya katakan? Apakah saya boleh melakukan ini?
3. Melatih Diri untuk Mengekspresikan Emosi Dengan Tepat
Dalam hidup ini, kita tidak akan hanya merasakan energi positif saja. Energi negatif pun pasti akan kita rasakan. Setiap orang pasti mengalaminya. Namun, manusia terbagi ke dalam dua bagian saat menerima emosi negatif yaitu membiarkan emosi negatif tetap menjadi negatif atau mengubah emosi negatif menjadi positif. Saat kita ingin merubah diri menjadi lebih baik dari sebelumnya, maka kita akan memilih opsi kedua. Misalnya, adik saya di rumah sedang menjahili saya yang sedang belajar. Hal yang seharusnya saya lakukan ialah menerima emosi negatif saya (berupa rasa marah). Setelah itu, saya seharusnya menasihati adik saya.
4. Mulai Membiasakan Diri untuk Memahami Orang Lain
Memahami orang lain akan berpengaruh terhadap kemampuan empati. Cara nomor empat ini dapat dilatih dengan menanyakan kondisi teman, "Apakah kamu baik-baik saja?". Kebiasaan lain juga dapat dilakukan yaitu saat mendengarkan teman bercerita, dengarkanlah dengan seksama (jangan memotong ceritanya) dan usahakanlah merasakan apa yang sedang dirasakan oleh teman kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI