Rapi, bukan pendendam, dan setia. Dari ketiga karakter yang dimiliki tokoh ini, maka karakter setia lah yang paling menonjol. Banyak paragraf yang menggambarkan kesetiaannya. Berikut ini adalah salah satunya.
Hanya saja, ya Tuhan, dalam kunjungan kami sekeluarga ke situ baru-baru ini, aku masih mendapati wanita itu duduk di situ. Dia telah tua, rambutnya putih bagai perak, gambar bunga-bunga pada pakaiannya pudar.Â
c. Ibu dari tokoh "aku"
Karakter ibu dari tokoh "aku" patut ditiru oleh orang tua dalam mendidik anaknya. Lalu karakter tersebut, yaitu mengajarkan bersikap baik, hati yang lembut, dan marah untuk kondisi yang tepat. Di bawah ini salah satu paragraf ibu dari tokoh "aku" ketika sedang menasihati anaknya.
"JANGAN, sakiti dia Cah Bagus. Ia sudah terpanggang panas dan tertusuk dingin, dan tak mengganggu siapa-siapa. Apalagi, tahukah kamu, betapa mungkin letihnya dia, menanti masa yang tak bertepi, yang batasnya cuma mati...."
d. Istri dari tokoh "aku"
....Untung isteriku - begitu setidaknya pendapatku - penuh pengertian. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda bosan, meski cerita tentang Sanjaya yang airnya jernih dan banyak ikan kecilnya di mana dulu buat kami biasa berenang sambil telanjang bulat, barangkali telah aku ulang seribu kali.Â
Karakter istri dari tokoh "aku" dapat dianalisis ketika berada di akhir-akhir cerpen. Itu pun hanya ada pada satu paragraf saja yang kutipannya telah dituliskan di atas. Penuh pengertian adalah jawaban atas pertanyaan mengenai karakter istri dari tokoh "aku".
3. Latar
Hasil analisis berupa penggambaran tentang tempat, waktu, dan suasana pada cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" yaitu sebagai berikut.
a. Latar tempat