Mohon tunggu...
Rini EndahPuspitasari
Rini EndahPuspitasari Mohon Tunggu... Guru - SMK TAMANSISWA

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karya Inovatif Tulang Daun

24 Januari 2023   12:56 Diperbarui: 24 Januari 2023   13:16 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan "Kriya Tulang Daun"SMK Tamansiswa Boja

Oleh Rini Endah Puspitasari

Profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pembelajaran yang baru dimunculkan pada sekolah penggerak. Pada tahun ajaran 2022/2023 mulai berlaku Kurikulum Merdeka yang juga menerapkan P5.

Pelaksanaan P5 di SMK Tamansiswa Boja menggunakan sistem blok yaitu 2 minggu penuh sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Perhitungan waktu pelaksanaan P5 dalam 1 tahun 486 jam pelajaran atau 30% dari alokasi total jam pelajaran. Terdapat 3 Projek dalam 1 tahun, sehingga tiap projek memiliki alokasi waktu 162 JP.

Proyek 1 tentang gaya hidup berkelanjutan yang terintergrasi dengan beberapa mata pelajaran diantaranya IPAS, Informatika dan Bahasa Indonesia. Peserta didik kelas X diberikan projek tentang pengolahan limbah organic khususnya serasah tulang daun yang dijadikan karya inovatif berupa "kriya tulang daun". Pembuatan karya tersebut dilaksanakan di laboratorium Farmasi selama 1 minggu. Sisa daging daun agar dikumpulkan dalam wadah kemudian dijadikan pupuk kompos. Hasil karya kriya tulang daun ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis dari limbah daun.

Limbah merupakan permasalahan yang cukup krusial. limbah jika tidak di tangani akan menjadi masalah di lingkungan. Limbah sendiri dikategorikan menjadi 3, yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas.Pemanfaatan limbah organic 

Awetan tulang daun adalah daun yang cantik, halus, dan berenda yang digunakan untuk membuat scrapbook, decoupage, dan berbagai kerajinan tangan lainnya. Harganya cukup mahal, tetapi yang mengejutkan adalah pembuatannya cukup mudah. Dengan membuat kreasi inovatif awetan tulang diharapkan peserta didik mampu mengembangkan kreatifitas dan mempunyai jiwa entrepreneur. Guru dari kolaborasi beberapa mata pelajaran akan mengkomunikasikan permasalahan mengenai limbah yang dapat dimanfaat menjadi produk dengan nilai ekonomis yang tinggi. 

Salahsatunya adalah memanfaatkan limbah serasah daun yang banyak terdapat di lingkungan sekolah. Peserta didik secara berkelompok memulai Menyusun tema dan jadwal pembuatan produk dengan bimbingan dari kolaborasi guru mata pelajaran.  Langkah yang dapat diambil peserta didik dalam pembuatan tulang daun sebagai berikut:


Letakkan daun ke dalam panci. boleh memasukkan sebanyak mungkin daun sesuai keinginan, tetapi jangan sampai pancinya terlalu penuh. Maksimal, keseluruhan dasar panci tertutupi lapisan dedaunan. Jenis daun terbaik untuk cara ini adalah daun yang permukaannya seperti lilin dan mengilap, misalnya daun magnolia atau gardenia (daun dari tumbuhan berkayu)
Tutupi dedaunan itu dengan soda cuci dan air. Anda membutuhkan hingga cangkir (70 sampai 105 gram) soda cuci dan 4 cangkir (950 milliliter) air. Aduk perlahan-lahan hingga bercampur.

Rebus daunnya sampai lunak. Tunggu sampai air mendidih dengan api sedang hingga sedang tinggi, lalu kurangi hingga api kecil saja. Rebus dedaunan itu sampai lunak. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 90 menit hingga 2 jam, tergantung jenis daun yang digunakan

  • Air yang digunakan merebus akan menguap dengan api kecil tadi. Tambahkan lebih banyak air ke dalam panci sesuai yang dibutuhkan supaya daunnya tidak mengering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun