Hoax atau Hoaks menurut pencarian dari "KBBI DARING" berarti "berita bohong"
ho.aksÂ
- n cak    berita bohong: mereka mengumpulkan -- yang lalu lalang di banyak milis
Berita Hoaks ini acap kali kita dengar baik di media sosial maupun di media televisi, dalam 1 hari kita pasti membaca atau mendengar kata hoaks terlebih saat menjelang PEMILU 2019 yang akan datang. Sampai Para Net mengusulkakn agar 03 Oktober sebagai Hari Anti Hoaks Nasional (ada - ada saja Para Net). Usulan Para Net ini sebenarnya sangat beralasan dan logika karena bermula dari kasus RS saat mengaku di gebukin di Bandara dan dianiaya sampai Babak Bakpao di sekitar "muka yang mulus" itu, dan sampai-sampainya salah seorang CAPRES melakukan Konfrensi Pers secara tergesa-gesa dan penuh kenafsuan "yang dianiaya adalah seorang Ibu, seorang Nenek dan perempuan, kami mengutuk keras atas tindakan pengiayaan ini" - begitulah kira-kira isi dari Konpress dengan team sepenanggungan Capres ini (karena kebetulan RS adalah Jurkam nya Sang Capres), tidak lama kemudian sang Nenek RS melakukan Konpress "tandingan" lagi dengan mengakui bahwa Sang Nenek ini sudah melakukan kebohongan alias HOAKS dan sang Nenek terancam hukuman di atas 5 tahun masuk dalam bui. Masih banyak lagi berita hoaks yang selalu dipertontonkan kepada pemirsa sebut saja "surat suara sudah tercoblos sebanyak 7 juta surat suara dari China untuk pasagan tertentu" dan setelah diklarfikasi KPU bahwa surat suara belum di cetak - kemungkinan produser hoaks ini tidak update jadwal tahapan PEMILU 2019 kapan pencetakan surat suara dimulai.Â
Bagaimana Solusinya untuk menangkal Hoaks tersebut yang sudah masuk tahap membosankan masyarakat? Saya takut, setelah membosankan, maka akan memasuki babak baru di kehidupan sosial masyarakat yaitu tahap "kebal dan biasa" artinya seseorang melontarkan tuduhan-tuduhan yang tidak benar, maka masyarakat akan menganggap sudah biasa dan paling menakutkan ke tahap yang sudah parah lagi menjanjikan "surga" bagi yang menebar hoaks. Solusi konkrit yang perlu dilakukan adalah 1) orang yang berkompetisi dalam pemilu ini stop sebar kabar bohong, cek dulu datamu baru ungkapkan, Â 2) para pendukung agar stop menyebar kebohongan, 3) masyarkat agar mencari data pembanding yang lebih akurat dari informasi yang didapat, 4) hukum seberat-beratnya para produser hoaks, 5) blokir akun-akun abal-abal penyebar hoaks, 6) daftar media sosial agar sertakan NIK sebagai syarat.
Untuk jangka panjang Pemerintah membentuk DIRJEN ANTI HOAKS MEDSOS (pejabat setingkat Eselon 1), karena dampak yang ditimbulkan informasi Hoaks ini sangat mengerikan dimasyarakat. sebelum terlambat, mari kita mulai dari diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita sendiri sama - sama perangi HOAKS yang sudah mulai menggerogoti pikiran kita sebagai Bangsa. Kepada para produser hoaks, ayooo jangan gunakan OTAK DUNGU mu itu memecah belah Bangsa ini, lebih baik pergi dari Bangsa ini agar Bangsa ini lebih cerdas tanpa racun dari OTAK DUNGU mu.
Salam Perang HOAKS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H