Tidak ada yang salah dengan menjalani kehidupan bergelimang harta dan mewah, sampai kamu merasa ada yang salah dari itu semua. Begitu pula dengan Murcyleen Peerzada.
Sedari pertama melihat langit dan menindak bumi, Murcyleen sudah berada di Mumbai yang dikenal sebagai kawasan industry film di India. Feroz Peerzada mengenalkan anaknya itu kepada Yash Chopra --kerabat sekaligus sutradara ternama India. Menginjak usia 19 tahun, Murcyleen resmi bekerja sebagai asisten sutradara Yash Chopra. Debutnya untuk film thriller Ek Tha Tiger. Disamping itu terselip harapan Feroz pada Murcyleen, yang diharapkan menjadi artis besar layar perak.
Kehidupan Murcyleen di dalam industry film tersebut, yang membuat dirinya dekat dengan kehidupan mentereng. Hari-harinya dilewati dengan dandanan terbaik, pakaian glamor, dan makeup. Letupan gairah berbelanja Murcyleen, mentasbihkannya menjadi shopaholic.
Namun, semua itu berhenti di tahun 2012.
Pemantiknya ialah kematian Yash Copra pada 21 Oktober 2012. Murcyleen terguncang oleh kabar duka yang menyelimuti orang terdekatnya itu. Bahkan sampai membawanya ketitik depresi, sekaligus menjadi titik balik proses kontemplasinya.
"Saya mulai berpikir tentang kehidupan dan kekuatan yang lebih tinggi, yang mengendalikan segalanya," ujar Murcyleen. "Saya sempat tidak berbuat apa-apa."
Dalam masa kegamangannya itu, Murcyleen mencoba mencari jawaban. Terlalu banyak pertanyaan dalam lingkar kepalanya. Hingga satu kesempatan, waktu menggiringnya menuju video ceramah Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed.
"Ketika mendengar Khan untuk pertama kalinya, saya merasa, 'Ya Tuhanku! Dia seperti berbicara cuman pada saya'. Nama saya memang seorang muslim, tapi tidak secara praktek. Khan dan Mogahed memberikan pemahaman yang membangkitkan saya. Itu adalah titik kehidupan, saya mulai berdoa dua kali sehari. Saya meminta Allah untuk membimbing saya ke jalan yang benar," terang Murcyleen.
Pada lain kesempatan Yasmin Mogahed menjelaskan, barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk menuju Allah, maka berdoa saja dengan sungguh-sungguh. "Allah telah memberitahu kita melalui Al-Quran, siapapun yang berusaha ke arahnya, Tuhan akan membimbingnya," ujar Mogahed dalam satu kesempatan tanya jawab.
Menurut Mogahed, keinginan mencari Tuhan sudah ada di dalam diri setiap manusia. Sesuatu yang disebut fiqra. "Allah SWT menciptakan manusia dengan sifat tertentu. Sebelum jiwa-jiwa diletakan di bumi. Dia mengumpulkan semua jiwa bersama, dari semua orang," tandasnya.
Lepas dari dunia film, Murcyleen  bekerja di salah satu organisasi yang bertujuan menyiarkan ajaran Islam.