Mohon tunggu...
Ryan Rinesty
Ryan Rinesty Mohon Tunggu... Lainnya - Yes, I'm not a robot

"Homo Ludens" | Pizza & Coffee would always be my escape | Everyone Deserves Pain, Everyone Deserves Happiness | Brewing @KopiARA Paskal Hyper Square Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Her Butterfly

20 Maret 2020   02:05 Diperbarui: 20 Maret 2020   02:34 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita begini saja

Tak lagi berkutat pada yang lalu

Takkan pula berlomba menangkan nafsu

Kita begini adanya

Menggebu raga ingin bercumbu

Namun jarak merenggutnya selalu

Kita 

Temaram yang digurui terang

Insan yang diromansai hasrat untuk pulang

Dua sayap mati yang dianugerahi harapan saat pertama kali bertukar pandang

Berawal dari detik yang kian menebal menjadi detak

Kuminta kepada Tuhan agar tak ada lagi yang berderak 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun