Desa Greges, 12 Agustus 2023 - Universitas Diponegoro melalui Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun 2023 telah mengadakan program sosialisasi dan pendampingan dalam pengembangan pembungaan kelengkeng melalui teknik pemangkasan dan pemupukan Monokalium Phosphate (MKP) kepada Kelompok Tani Desa Greges. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi kelengkeng serta mendukung pengembangan desa wisata di wilayah tersebut.
Pohon kelengkeng (Dimocarpus longan) adalah salah satu komoditas yang memiliki potensi ekonomi tinggi di Desa Greges. Kelengkeng merupakan tanaman yang berbuah musiman. Pembuahan kelengkeng di luar musim dapat diupayakan melalui proses induksi pembungaan. Induksi pembungaan kelengkeng dilakukan dengan cara pemangkasan dan pemberian pupuk atau booster. Melalui program kerja Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro dengan sasaran Kelompok Tani Desa Greges, program sosialisasi dan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada para petani dalam memaksimalkan hasil panen mereka.
Dalam sesi sosialisasi yang diadakan pada tanggal 03 Agustus dan 12 Agustus 2023, tim KKN Tematik Universitas Diponegoro memaparkan tentang pentingnya pemangkasan pada pohon kelengkeng. Pemangkasan yang tepat dapat membantu merangsang pertumbuhan tunas baru dan membuahkan buah yang lebih besar serta berkualitas. Tim KKN juga menjelaskan mengenai Monokalium Phosphate (MKP), suatu jenis pupuk yang kaya akan kandungan fosfor dan kalium, dua unsur penting dalam perkembangan bunga dan buah pada tanaman kelengkeng.
Pendampingan teknis dilakukan secara intensif oleh tim KKN kepada anggota Kelompok Tani Desa Greges. Para petani diberikan pelatihan dalam teknik pemangkasan yang tepat dan pemberian pupuk MKP secara teratur sesuai dengan tahap perkembangan pohon kelengkeng. Tujuan utama dari pendampingan ini adalah memastikan bahwa para petani mampu mengimplementasikan secara efektif teknik-teknik baru yang mereka pelajari sehingga keterampilan yang dimiliki kelompok tani semakin bertambah.
Induksi pembungaan juga dilakukan dengan pemberian booster yang mengandung potassium chlorate (KClO3). Pupuk perangsang bunga khusus biasanya mengandung potassium chlorate (KClO3) yang berperan penting dalam proses pembungaan pohon kelengkeng. Pengaplikasian KClO3 dapat dilakukan dengan cara disemprot ke batang dan ranting, ditabur diarea tajuk, dan dikocor di bawah area tajuk tanaman. Perangsangan bunga optimal dilakukan setelah pemangkasan, daun kelengkeng sudah hijau tua semua, dan kondisi yang tidak terlalu lembap.
Hasil dari program induksi pembungaan dapat dilihat pada beberapa pohon kelengkeng yang telah menghasilkan bunga. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan perawatan kelengkeng seperti pemangkasan dan induksi pembungaan berpengaruh terhadap hasil kelengkeng. Bunga yang telah muncul harus dirawat dengan diberikan pupuk kalium untuk memperhatankan bunga agar tidak rontok.
Selain dampak langsung pada peningkatan produksi buah kelengkeng, program ini juga mendukung pengembangan desa wisata di Desa Greges. Dengan memiliki kebun kelengkeng yang subur dan indah, desa tersebut dapat menarik wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan serta hasil panen langsung dari kebun kelengkeng. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan peningkatan taraf hidup masyarakat Desa Greges. Dengan program sosialisasi dan pendampingan yang komprehensif, Universitas Diponegoro telah membuktikan peran pentingnya dalam mendukung pembangunan pedesaan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani lokal. Dengan adanya upaya seperti ini, diharapkan desa-desa di seluruh Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dalam semua aspek kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H