Desa Greges, 12 Agustus 2023Â - Tim KKN Tematik dari Universitas Diponegoro tahun 2023 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendampingan teknik pemangkasan tanaman kelengkeng dalam rangka mendukung pengembangan desa wisata di Desa Greges. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada Kelompok Tani Desa Greges dalam merawat tanaman kelengkeng guna meningkatkan potensi desa sebagai destinasi wisata.
Tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan) merupakan salah satu jenis tanaman buah yang memiliki potensi ekonomi tinggi. Desa Greges yang terletak di wilayah Kabupaten Temanggung, memiliki kondisi alam yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kelengkeng. Perkebunan kelengkeng merupakan suatu potensi besar yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro memilih untuk fokus pada pengembangan tanaman kelengkeng dalam konteks desa wisata.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kepada perangkat desa, kelompok masyarakat dan juga BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) pada sebuah forum diskusi. Forum tersebut membahas pengelolaan desa wisata petik buah kelengkeng, serta bagaimana keterlibatan masyarakat dan BUMDes dalam pengelolaannya. Kegiatan lanjutan di waktu terpisah yaitu sosialiasi kepada Kelompok Tani Desa Greges mengenai pentingnya teknik pemangkasan tanaman kelengkeng. Pemangkasan yang tepat dapat merangsang pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi buah, serta memperbaiki kualitas buah yang dihasilkan. Para anggota kelompok tani diberikan pemahaman tentang jenis-jenis pemangkasan, waktu yang tepat, dan teknik yang benar dalam melakukan pemangkasan.
Selain sosialisasi, Tim KKN juga memberikan pendampingan langsung kepada Kelompok Tani Desa Greges dalam pelaksanaan praktik pemangkasan. Kegiatan praktik pemangkasan secara langsung diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kelompok tani dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan yang telah dipelajari secara langsung. Pendampingan juga mencakup aspek-aspek lain seperti perawatan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta praktik-praktik budidaya yang berkelanjutan.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan ilmu yang diberikan oleh Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro. Dengan pengetahuan baru ini, kami yakin dapat meningkatkan produksi dan kualitas buah kelengkeng kami, yang nantinya akan berdampak positif pada pengembangan desa wisata," ujar Bapak Wanto, Ketua Kelompok Tani Nawangwulan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan desa wisata yang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan alam dan pelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi tanaman kelengkeng secara berkelanjutan, diharapkan Desa Greges dapat menarik wisatawan yang tertarik pada budaya lokal dan keindahan alam.
Pengembangan desa wisata melalui penguatan sektor pertanian merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. Dengan adanya dukungan dan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat, Desa Greges diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan desa wisata berkelanjutan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H