Mohon tunggu...
rin e
rin e Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Pelajar SDH Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Nasionalisme, Karakter Utama Pergerakan Nasional

1 Desember 2023   00:27 Diperbarui: 1 Desember 2023   00:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan lupakan nasionalisme kalian. Jangan cuma kaya kritik tapi miskin jiwa negarawan" - Puan Maharani

Pergerakan nasional merupakan istilah yang digunakan pada masa masyarakat Indonesia melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan. Pergerakan ini dimulai pada tahun 1908 hingga tahun 1945. Pergerakan yang dilakukan sebelum tahun 1908 masih bersifat kedaerahan, sedangkan pergerakan nasional bersifat nasional. Dimana masyarakat Indonesia dari berbagai daerah bersatu dan berusaha mendapatkan keadilan atas penindasan yang mereka alami selama bertahun - tahun. Lahirnya kaum cendekiawan seperti dr Sutomo, Suwardi Suryaningrat, Sukarno, Moh. Hatta, dan Sutan Syahrir di antara kaum pribumi, menjadikan mereka penggerak perlawanan terhadap kolonialisme.

Perjuangan setelah tahun 1908 dilakukan melalui jalur organisasi. Mereka menghindari penggunaan kekerasan dan menggunakan cara yang lebih modern, seperti diplomasi, kampanye melalui media massa seperti koran dan majalah, rapat akbar, dan menolak campur tangan apapun dengan pemerintah kolonial. Sebelum munculnya kesadaran nasional, perjuangan umumnya dipimpin oleh tokoh -- tokoh yang dianggap karismatik. Seiring munculnya kesadaran nasional, perjuangan setelah 1908 diarahkan pada satu visi dan misi yaitu kemerdekaan Indonesia.

Kesadaran nasional atau nasionalisme merupakan semangat yang dimiliki oleh tiap warga Indonesia guna mencapai visi -- misi mereka, yaitu kemerdekaan Indonesia. Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga atas tanah air tanpa memandang rendah bangsa lain. Adanya Nasionalisme didukung oleh beberapa tujuan seperti: menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat melawan musuh dari luar sehingga memunculkan semangat rela berkorban, dan menghindari adanya tuntutan berlebihan dari individu maupun kelompok warga negara.

Munculnya kesadaran nasional, tentunya membuka jalan bagi para pemuda untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Kegagalan yang telah dilalui oleh masyarakat Indonesia, juga dijadikan Pelajaran bagi para pemuda. Perlawan yang selama ini masih bersifat kedaerahan tidak mampu membebaskan Indonesia dari kolonialisme. Melalui kegagalan tersebut, muncullah pemikiran yang lebih luas, dimana Indonesia mampu mengusir para penjajah jika menjadi satu kesatuan yang kuat.

Munculnya rasa nasionalisme diantara kaum pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Munculnya nasionalisme meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan untuk kemerdekaan Indonesia membuat mereka lebih aktif untuk mempertahankannya. Kesadaran nasional mengatasi berbagai perbedaan seperti suku, budaya, dan agama. Rasa nasionalisme memberikan rasa identitas yang menjadi dasar dari solidaritas yang mendorong mereka untuk bersedia berkorban untuk negara.

Pentingnya kesadaran nasional menyebabkan banyaknya masyarakat yang menjunjung tinggi rasa cintah tanah air tersebut. Seiring berjalannya waktu, semakin mengecil angka kaum pelajar yang dengan bangga menunjukkan sikap nasionalisme. Di masa kini, terdapat begitu banyak tantangan yang membuat pelajar kesulitan dalam menghargai nilai -- nilai nasionalisme seperti dampak globalisasi, media sosial, kurangnya pendidikan, dan lingkungan.

Dalam era globalisasi, pelajar dapat dengan mudah mengenal budaya dan nilai -- nilai asing melalui internet maupun media sosial. Media sosial dan teknologi mampu memberikan eksposur yang luas terhadap budaya asing dan membuat pelajar lebih tertarik pada nilai budaya asing. Kurangnya pendidikan mengenai nilai -- nilai nasionalisme membuat pelajar kurang terbuka dan mengenal kesadaran itu sendiri, yang menyebabkan kurangnya pemahaman tentang kesadaran nasional. Lingkungan sendiri dapat mendatangkan pengaruh buruk, jika pelajar berada di lingkungan yang menanamkan nilai -- nilai yang salah secara otomatis mereka akan terbawa pengaruh dan melupakan nilai yang benar.

Sebagai seorang pelajar menunjukkan sikap nasionalisme tidak berarti kita harus sedia untuk mengikuti perang, namun kita dapat mengaplikasikannya dalam sikap keseharian kita. Seperti memiliki sikap rela berkorban, membantu teman yang sedang kesulitan. Menerapkan sikap bangga sebagai Bangsa Indonesia dengan mengikuti upacara, memperingati Hari Kemerdekaan, melestarikan kesenian lokal, dan melestarikan Bahasa Indonesia. Memiliki sikap menghargai pendapat teman, tidak memaksakan kehendak, dan berteman dengan sesama.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita memiliki kesadaran nasional. Sudah menjadi tanggung jawab kita juga untuk menyebarkannya kepada orang di sekitar kita. 

Marilah menjadi pemuda yang mencintai tanah air, memberikan rasa hormat dan cinta untuk menjaga dan mengembangkan negri ini!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun