Mohon tunggu...
Rindy Agassi
Rindy Agassi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

New chapter, New Story. \r\nhttp://rindy-agassi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Karya Pengantar Impian

17 Mei 2016   14:23 Diperbarui: 17 Mei 2016   14:35 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era robot telah tiba, jumlah robot meningkat drastis dari hari ke hari yang pada akhirnya hal yang dikhawatirkan pun terjadi. Manusia tak lagi bisa membendung kemampuan robot yang terus berkembang  dengan cepat, kekuatan dan kemampuan robot menjadi di luar kendali. Di antara para robot jahat muncul sebuah robot  baik, yang memiliki misi untuk menyelamatkan penciptanya sendiri yaitu seorang manusia bernama Axia. Apakah sang robot mampu menyelamatkannya dimana dia harus melawan jenisnya sendiri yaitu sesama robot?

Ya, itu lah sedikit cuplikan dari proyek ambisius yang pada saat itu dibuat oleh para anak muda semester akhir di Savannah College of Art and Design Film, Amerika Serikat pada 2015 lalu. Film pendek berdurasi 4,5 menit ini menyajikan animasi maupun visual effect yang tidak bisa diremehkan, kerja sama delapan orang anak muda ini memberikan sebuah karya ambisius dengan  hasil yang tidak mengecewakan. Bahkan hasil karya mereka bisa disamakan dengan hasil karya professional di bidang animasi dan visual effect.

Film berjudul NOA yang dibuat selama 6 bulan ini digarap secara serius oleh sekelompok anak muda ini. Film pendek ini pun diikutkan ke beberapa Festival Film di Amerika dan kejuaran penata suara terbaik. Salah satu yang terlibat dalam proyek ambisius ini adalah Kevin Herjono atau yang biasa dipanggil Jono, pemuda yang merupakan satu-satunya orang Indonesia ini mendapat role sebagai Lead Lighting TD di Project ini.  Tentu bukanlah hal yang mudah menggarap proyek  ini apalagi sekelompok anak muda ini belum berpengalaman di industri ini.

“ Tidak mudah untuk membuat project ini,  teknik yang kita punya belum sehebat mereka yang sudah professional di dalam industri ini.” Ujar Jono yang menceritakan bagaimana proses produksi Project ini. “Walaupun begitu kerja sama tim serta kerja keras dari masing-masing orang di dalam tim pada akhirnya bisa mengatasi permasalahan yang ada dan bisa menghasilkan film yang tak bisa dipandang sebelah mata.” Tambah Jono.

Bukan hanya prestasi di Festival Film maupun di beberapa kejuaran saja yang dikejar oleh para anak muda ini. Melalui film pendek ini mereka saat ini berhasil bekerja di perusahaan besar seperti Pixar, Sony, Blur, dan Naughty Studio. Sebuah prestasi yang membanggakan tentunya bisa bekerja di perusahaan besar sekelas itu dengan pengalaman yang masih minim. Film pendek ini yang merupakan project  ambisius para anak muda ini akhirnya berhasil membawa mereka untuk menapak karir di bidang yang mereka cintai dan bekerja di perusahaan besar impian mereka.

Kerja keras serta perjuangan anak muda ini membawa mereka menapaki karir impian mereka. Kerja keras mereka bisa menjadi contoh generasi muda yang bekerja maupun sedang merintis karir di industri kreatif. Jono pun ikut berpesan bahwa generasi muda seperti dia khususnya anak-anak muda Indonesia perlu untuk belajar sedini mungkin dan tetap berusaha untuk mencapai batas maksimal ketika ingin menghasilkan sebuah karya terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun