Mohon tunggu...
rindu rasyid
rindu rasyid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di dunia pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang penulis yang mengamati fenomena sosial dan menulis terkait pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

E-Times Culture Festival 2019

8 Agustus 2019   10:01 Diperbarui: 8 Agustus 2019   10:20 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masih belum hilang dari ingatan kita, bahwasanya seni budaya Bangsa Indonesia pernah diklaim oleh negara tetangga, sebut saja tarian Bali, Reog Ponorogo, kerajinan batik, lagu Rasa Sayang-e dan angklung. Tentu saja hal ini membuat rakyat Indonesia resah, geram dan marah. Namun demikian terdapat hikmah dibalik kejadian tersebut, yaitu Bangsa Indonesia mau mengintrospeksi diri untuk memberikan perhatian lebih pada seni budaya bangsa. Hal tersebut juga menyadarkan kita bahwa seni budaya Bangsa Indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai harganya dan harus kita lestarikan.

Dalam upaya untuk melestarikan seni budaya bangsa, beberapa langkah telah diambil oleh pemerintah Indonesia. Upaya tersebut misalnya mematenkan seni budaya asli Indonesia melalui pengakuan world heritage dari Unesco. Pemerintah juga mendorong agar penggunaan busana khas daerah terus ditingkatkan baik melalui program kebijakan maupun penetapan peraturan.

Upaya Pemerintah yang tertuang dalam peraturan, yaitu mewajibkan penggunaan busana khas daerah bagi PNS. Pemerintah Daerah juga merespon upaya dari pemerintah pusat dengan menambah hari kerja untuk wajib menggunakan busana khas daerah. Kebijakan ini dapat meningkatkan taraf hidup para pengrajin busana khas daerah sehingga usaha dibidang ini menjadi tumbuh subur.

Untuk melestarikan seni budaya Bangsa Indonesia, tidaklah cukup hanya dengan pengakuan dari Unesco ataupun adanya kebijakan Pemerintah. Hal terpenting adalah kesadaran masyarakat Indonesia itu sendiri untuk memberikan apresiasi terhadap seni budaya bangsa. Ruang gerak bagi para pelaku seni budaya pun harus diperluas untuk menjamin mereka terus berkarya.

Seni budaya Bangsa Indonesia juga harus dikenalkan sedini mungkin kepada anak-anak muda sebagai pewaris bangsa, sehingga akan tumbuh karakter cinta terhadap seni budaya bangsanya sendiri. Karakter mencintai seni dan budayanya sendiri adalah faktor yang penting untuk menciptakan bangsa yang berbudi luhur dan memiliki budi pekerti dalam tindakan dan pikiran sebagai refleksi dari kepribadiannya. Dengan demikian ciri khas bangsa Indonesia akan terpelihara dan terjaga kelestariannya.

Atas dasar tersebut E-times Pers mahasiswa kelas karyawan bergerak untuk ikut andil melestarikan kebudayaan nusantara dengan menghadirkan Etimes Culture Festival 2019 dalam tema "Bingkai Kebhinekaan Nusantara". Suguhan menarik bagi anak anak muda yang ingin mengenal budanya nusantara, pasalnya Event ini akan menggiring anak muda Indonesia untuk mendengar dan melihat secara langsung pertunjukkan berbagai seni budaya bangsa. Aktivitas mendengar dan melihat akan membuat anak muda memiliki pengalaman yang menarik untuk menceritakannya kembali dan meniru apa yang mereka saksikan.

Etimes Culture Festival 2019 juga menghadirkan perlombaan seni tari daerah dan menyanyi lagu daerah nusantara tingkat SMA/SMK sederajat Jakarta - Tangerang. Disisi lain kita juga menghadirkan festival kuliner nusantara dan lomba Fotografi tingkat mahasiswa se Jakarta. Tentu saja ini menjadi salah satu awal pergerakan pemuda untuk aktif terlibat dalam pelestarian budaya. Event ini akan diselenggarakan pada 12 Oktober 2019 di Lapangan basket Universitas Esa Unggul Kebon jeruk Jakarta barat.

Jadi buat Adek-adek SMA/SMK sederajat jadikan ini sebagai momentum kalian ikut terlibat melestarikan budaya nusantara. Riko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun