Mohon tunggu...
rindu rasyid
rindu rasyid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di dunia pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang penulis yang mengamati fenomena sosial dan menulis terkait pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Esa Unggul Raih Juara I di Lomba Bisnis Plan Bangkesbangpol Pemprov DKI Jakarta

18 Juni 2019   10:31 Diperbarui: 18 Juni 2019   10:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prestasi kembali diraih oleh mahasiswa Esa Unggul, kali ini prestasi membanggakan diraih oleh empat mahasiswa UEU dalam Lomba Bisnis Plan yang diselenggarakan oleh Bangkesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Provinsi DKI Jakarta. Empat mahasiswa Esa Unggul ini beranggotakan Ni Luh Ratna Puspa Dewi, Zaktmiko Setiawan, Herlinda Rizky Ayuningtyas dan Rahmat Effendi.

Ni Luh Ratna Puspa Dewi salah satu mahasiswa Esa Unggul yang turut serta dalam lomba Bisnis Plan mengatakan dirinya bersama keempat temannya membawa judul proposal bertajuk Eco Enzyme Pada UMKM berseri (Bersih,  sehat lestari).  Dipilihnya tema Eco Enzyme UMKM Berseri dikarenakan latar belakang di indonesia ini masih banyak sampah menumpuk terutama sampah organik dan kondisi sanitasi di pemukiman khususnya pemukiman kumuh masih kurang memperhatikan kebersihan.

"Jadi kita membuat cairan pembersih alami multifungsi, yang terbuat dari kulit buah yang difermentasi sehingga menghasilkan zat antiseptik anti bakteri yg bisa membersihkan kuman-kuman. Jadi cairan itu bisa berfungsi untuk ngepel, nyuci piring, nyuci baju, nyuci kendaraan, bersihin perabot, dll. intinya kita memberikan produk yang efektif dan efisisen kepada masyarakat," ujar Ni Luh, di Universitas Esa Unggul, Senin (17/06/2019).

Dirinya pun menjelaskan Cairan pembersih itu diberikan nama merek Eco Enzyme dan diberikan harga perkemasan yang bervariatif mulai dari 600 ml dihargai Rp 5000 dan 1,5 liter seharga Rp 10.000, harga ini sangat terjangkau agar semua kalangan bisa membeli. Dalam pembuatan Cairan Eco Enzyme ini juga, Ni Luh melanjutkan  pemanfaatan limbah bekas ampas kulit buah dari sisa pembuatan Eco Enzyme itu diolah menjadi pupuk kompos dengan campuran sekam bakar sama kotoran hewan dengan merek Ecogreen yang banyak mengandung zat hara dan baik untuk pertumbuhan tanaman, dan dapat dijual dengan Harga Rp 3500 perkilo.

Sementara itu, Ni Luh juga menambahkan pada Minggu (16/06) kemarin, dirinya bersama tim difasilitasi oleh pihak Kesbangpol DKI Jakarta mendirikan stan bazar di wilayah Monas. Hal ini dilakukan guna  memperkenalkan usaha Bisnis Plan dan produk Eco Enzym ke masyarakat khususnya pengunjung monas. " Nah, sekalian penyerahan hadiah oleh sekda DKI Jakarta  syaifullah," ucapnya.

Ni Luh dan anggota Tim pun  berharapa setelah memenangkan lomba dapat merealisasikan produk Usahanya agar semakin massif dan berkembang, tentunya dengan membawa pesan agar menggunakan produk-produk berkulitas dan ramah akan lingkungan. "Kami berharap produk ini dapat direalisasikan, karna kita juga masih penelitian dan uji lab untuk menghasilkan produk yg berkualitas. Kalau usaha ini berjalan kita sebagai mahasiswa bisa menumbuhkan semangat wirausaha dan semoga usaha ini bisa berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun