Mohon tunggu...
rindu rasyid
rindu rasyid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di dunia pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang penulis yang mengamati fenomena sosial dan menulis terkait pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jimly Assidiquie Bagi-bagi Ilmu Konstitusi ke Mahasiswa Esa Unggul

6 Mei 2019   12:56 Diperbarui: 6 Mei 2019   13:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar dengan tema "Hak Konstitusional Warga Negara pada Pemilihan Umum dalam sudut pandang Hak Asasi Manusia,"  digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul bertempat di Lantai 8 Gedung Utama Universitas Esa Unggul Jakarta Barat. Sabtu (13/4/19). Seminar ini sendiri dihadiri para dosen dan puluhan mahasiswa Dalam Seminar Fakultas Hukum tersebut di moderatori langsung oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul, Dr.Wasis Susetio SH, M.H dengan menghadirkan narasumber Pakar Hukum Tata Negara, Prof.Jimly Asshidique SH, M.H dan Tenaga Ahli Utama Deputi V Kantor Kepala Staff Presiden, Ifdhal Kasim S.H, I.I.M

Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul, Dr.Wasis Susetio SH, M.H bahwa kegiatan seminar fakultas hukum bertujuan  untuk menambah dan mempertajam ilmu pengetahuan dan kesadaran politik mahasiswa dilingkungan kampus sivitas akademika Universitas Esa Unggul tentang hak konstitusional warga negara pada pemilu dalam sudut pandang hak asasi manusia, yang sekarang ini sangat dibutuhkan peranan mahasiswa sebagai generasi muda milenial dalam membentuk karakter politik bangsa dan negara Indonesia kedepannya.

"Kami tentunya sudah lama melakukan kesadaran politik mahasiswa dilingkungan kampus Universitas Esa Unggul dengan berbagai agenda kegiatan seminar dan dialog serta interaksi melalui media sosial " ungkapnya.

Kemudian dalam kesempatan itu Prof.Jimly Asshidique SH, M.H memaparkan terkait persoalan Golput yang masih ada dalam setiap pelaksanaan pemilu di seluruh Indonesia walaupun hasil survei Golput angka grafiknya masih kecil. Oleh karenanya kita harapkan warga dimana saja berada pergunakanlah sebaik-baiknya hak untuk memilih jangan disia-siakan karena kesempatan kita hanya 5 tahun sekali saja

Lanjutnya memang untuk pemilihan umum serentak pada tanggal 17 April 2019 yang hanya beberapa hari lagi dilaksanakan, ada 5 kertas surat suara diharapkan mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa Indonesia jangan Golput gunakanlah hak pilihnya kesempatan hanya 5 tahun sekali ini.

"Kalau misalkan ada 1 surat suara tidak kamu suka, ya kan dipilih masih ada 4 surat suara lagi masa lima-lima nya tidak dipilih. Jadi saya himbau gunakan hak pilihnya usahakan untuk menuju ke TPS,"ucap Prof Jimly yang juga calon anggota DPD DKI Jakarta

Menurut Prof Jimly bahwa pemilihan umun pada tahun 2019 ini sangat bersejarah karena baru pertama kalinya Pemilu serentak dilaksanakan yang merupakan momentum untuk proses pendewasaan politik demokrasi bagi para mahasiswa sebagai generasi muda milineal bangsa Indonesia di masa depan.

Lanjutnya Prof Jimly dihaapkan mahasiswa harus aktif menjadi bagian sejarah dalam pengaruh politik yang santun dan bermartabat, karena sudah berlangsung selama 5 tahun pengarus ketegangan dan pembelahan yang terjadi di masyarakat sekarang ini akibat perbedaan aspirasi jatuh pilihan politiknya masing-masing terjadi.ketegangan.

Maka Pengaruh mahasiswa dalam politik demokrasi kedepan sangat dibutuhkan, oleh karena itu tidak boleh salah pilih gunakan aspirasi sebagai mahasiswa generasi muda milenial untuk benar-benar menjatuhkan pilihan terutama presidennya, kalau yang lain bolehlah golput misalnya DPRD, tapi DPD jangan dong penting juga DPD.

Jadi sebagai mahasiswa harus ikut partisipasi dan pergunakan hak pilih sebaik-baiknya ini momentum yang sangat krusial. Kalau misalnya golput terlalu banyak itu artinya akan menciptakan ketidakpercayaan yang luas, bukan hanya kepada paslon yang ada tetapi sistim yang sudah kita sepakat ini seolah-olah tidak dipercaya.

"Himbauan saya kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat di Indonesia yang punya hak pilih manfaatkanlah hak pilihnya itu dengan sebaik-baiknya, bahkan jika sesuai aspirasi harus diperjuangkan,"ujarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun