Saat aku duduk menulis pesan ini, senja masih saja sembunyi. Sedari pagi memang kotaku berselimut mendung. Seperti kamu yang tetap berselimut diam. Di hadapanku ada setuah kopi pait yang siap lebih lama berteman, siap setia di sampingku melihat aku sedang mewarnai namamu di kertas. Sudah berapa banyak tumpukan kertas beserta namamu yang masih malu untuk kukirim ke alamat hatimu, tapi aku tak banyak tau rumahmu.
Tentang kamu yang diam.. Disini aku menertawai diri sendiri karena menunggu orang yang diam. Namun, apa itu salah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI