Mohon tunggu...
Rindu Randu
Rindu Randu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

akan kucoba menulis untuk menemukan rindu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat yang Masih Malu

8 Oktober 2013   17:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat aku duduk menulis pesan ini, senja masih saja sembunyi. Sedari pagi memang kotaku berselimut mendung. Seperti kamu yang tetap berselimut diam. Di hadapanku ada setuah kopi pait yang siap lebih lama berteman, siap setia di sampingku melihat aku sedang mewarnai namamu di kertas. Sudah berapa banyak tumpukan kertas beserta namamu yang masih malu untuk kukirim ke alamat hatimu, tapi aku tak banyak tau rumahmu.

Tentang kamu yang diam.. Disini aku menertawai diri sendiri karena menunggu orang yang diam. Namun, apa itu salah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun