Mohon tunggu...
Rindu Randu
Rindu Randu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

akan kucoba menulis untuk menemukan rindu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengartikan Rindu

28 Juni 2013   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tentang rindu, maka aku diam dan lelah
karena terlalu lama jika rindu harus melangkah dengan dua kaki

tentang janji, maka aku lupa dan lari
karena terlalu penuh pikir ini dengan cara bagaimana padi menjadi nasi
dan kata hati menjadi isyarat cinta lagi

tentang kita, maka aku bertanya
dimana separuh dadaku engkau lagukan

dulu aku yang sempat kamu sebut sebagai cinta
dulu aku yang pernah kamu lingkari lenganmu di peluk
dulu, dan itu dulu

namun aku minta
marilah kasih, kita sirami
cinta yang dulu tumbuh subur
menapaki hari-hari

dan, mari kita artikan cinta dalam kehidupan
mari!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun