Mohon tunggu...
Rindu Randu
Rindu Randu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

akan kucoba menulis untuk menemukan rindu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empat Kata Terlahir dari Jumat

13 September 2013   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

riuh, senja, hati, kata..
ilalang kota kembali riuh dari beberapa jam lalu yang sempat lelap

riuh, senja, hati, kata..
kala aku duduk menjelma huruf-tandabaca menjadi rancaunya kata
bayangan telah mulai condong ke timur, tanda hari berganti senja

riuh, senja, hati, kata..
serupa hati mampu bernyanyi, bahwa harapan tak selamanya sama
tentangku yang masih mencari nama jalan.
jalan kala itu "kita" riang mewarnai jejaknya
dengan cinta serta kerinduan

riuh, senja, hati, kata..
beberapa kata inilah
caraku mengingat lagi namamu yang kini menjadi nisan

6.17pm 13sep13 | Borneo cf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun