Mohon tunggu...
Rindra Febrian
Rindra Febrian Mohon Tunggu... -

Alumni IAIN Susqa Pekanbaru tahun 2003

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Riau: Asap Sudah Hilang, Air Sudah Cukup

5 November 2015   13:17 Diperbarui: 5 November 2015   13:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti lepas dari kungkungan, ketika asap sudah hilang dari langit Riau dan beberapa daerah tetangga dan hujan sudah mulai turun dengan lebat. Cukup lama kita dikurung dalam naungan asap, terpaksa dihirup karena tidak ada udara yang lain. Air yang minim karena hujan yang tak kunjung turun, tetapi kita survive dalam keterbatasan air. Tidak ada yang mengungsi, karena ke bumi mana akan mengungsi. 

Perlu dilakukan kilas balik, apa yang kita lakukan ketika berada dalam kondisi serba sulit yang kita rasakan itu?, kita punya sikap masing-masing. Sebagian ada putus asa dan sangat tersiksa dengan keadaan itu, sebagian ada yang separuh putus asa dan separuh optimis, sebagian yang lain tetap optimis dan bersabar menunggu masa sulit itu berakhir.

Terlepas dari bagaimana sikap masing-masing kita, perlu pemahaman bahwa segala sesuatu ada yang mengatur, adanya kondisi sulit karena ada yang menghendaki serta berakhirnya juga karena kehendakNya. Sangat tidak tepat apabila pemahaman kita mengatakan bahwa berakhirnya masa sulit itu karena kebetulan dan alami belaka. Bahkan ada yang mengatakan keadaan itu hanya karena pertukaran musim, karena pengaruh badai ini atau badai itu. Banyak sikap tidak tepat yang kita tunjukkan, ketika kesulitan banyak mengadu kepada Allah Dzat Yang Kuasa. Sesuatu sikap yang sesungguhnya sudah benar, tetapi persoalannya ketika kesulitan hilang kita lupa untuk bersyukur dengan syukur yang sebenar-benarnya. 

Bagaimana bersyukur yang benar, ada tiga hal yang perlu kita lakukan. Pertama: kita bersyukur dengan hati, bahwa nikmat itu datang hanyalah dari dan atas kehendak Allah. Kedua: Bersyukur dengan lisan kita dan, Ketiga: bersyukur dengan mempergunakan nikmat itu sesuai dengan ketentuanNya.

Kini asap sudah hilang, hujan sudah turun, air sudah cukup. Semoga semua kesulitan itu hilang memang karena Allah telah mengabulkan doa kita, dan Allah menjadikan negeri kita tercinta selalu mendapat rahmat dan barakahNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun