Mohon tunggu...
Rindra Eriska H.
Rindra Eriska H. Mohon Tunggu... -

seorang yang sedang, akan, dan terus belajar...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tahun Baru-an, Pelayanan Tenaga Medis Diliburkan!

31 Desember 2015   08:11 Diperbarui: 31 Desember 2015   08:21 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kamis ini adalah hari terakhir di tahun 2015 . Dan Jumat besok adalah hari pertama dengan tahun yang sudah berganti. Yang jelas besok adalah hari libur nasional yang menyambung dengan hari Sabtu dan Minggu. Jadilah long weekend yang sangat pas untuk liburan bersama orang-orang terkasih. Semua orang ingin menikmati masa liburan tahun baru ini. Tak terkecuali tenaga medis. Dokter, Perawat, Bidan…mereka juga butuh menikmati libur panjang ini.

Jadi besok kalau bisa jangan sakit. Tunda dulu sakitnya sampai tenaga medis selesai dari liburannya. Kalau besok merasa nyeri dada atau nyeri perut dinikmati saja dulu nyerinya. Terus kalau sakit gigi, ya dinikmati juga dulu sakitnya. Katanya sih sakit gigi itu lebih enak daripada sakit hati. Yang anak-anak juga dimohon sabar jika sedang demam tinggi apalagi sampai kejang demam. Besok juga harus lebih berhati-hati di jalanan yang pasti akan ramai. Karena kalau terjadi kecelakaan lalu lintas, tidak ada tenaga medis yang akan menolong di Rumah sakit. Ya untuk sementara mungkin bisa minta tolong mbah google untuk mencari tahu bagaimana pertolongan pertama untuk mengatasi kondisi sakitnya.

Nah, kalau yang mau melahirkan bagaimana?? Ya sama saja, berdoalah pada Allah yang Maha Kuasa agar tidak melahirkan besok karena nggak ada tenaga medis yang bisa memberi pertolongan persalinan. Dokter atau Bidan sedang menikmati liburan santai di pantai.

Yang sedang dirawat di Rumah Sakit juga harus bisa mandiri. Besok tidak ada yang membantu memberi obat, mengganti infus atau merawat luka. Perawat sedang piknik merasakan dinginnya udara pegunungan.

BENAR bakal terjadikah kondisi tersebut? Tentu saja itu SALAH. Walaupun profesi dan keberadaannya kerap dipandang sebelah mata, tenaga medis tidak pernah akan absent untuk memberi pelayanan kesehatan sesuai peraturan yang ada. Seorang dokter sudah disumpah untuk dapat membaktikan hidup untuk kepentingan peri kemanusiaan. Seorang perawat atau bidan juga sudah disumpah untuk dapat menjalankan tugas keperawatan/ kebidanan dengan sebaik-baiknya menurut Undang-Undang yang berlaku dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan.

Namun, bayangkanlah jika itu benar terjadi. Apa yang akan terjadi esok jika hidup tanpa tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan? Akan berjalan normalkah kehidupan esok hari? Dengan mengesampingkan hal-hal lain, haruskah tenaga medis menghilang sementara dulu agar masyarakat dan negara bisa menghargai keberadaan profesi tenaga medis? Seperti sebuah kutipan, “You will appreciate something when You lose it”.

Sebuah renungan di penghujung tahun.

Tetap Semangat Tenaga Medis Indonesia!
Bravo!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun