Mohon tunggu...
Rindi Nuris Velarosdela
Rindi Nuris Velarosdela Mohon Tunggu... Content Writer -

Menulis untuk menuangkan pikiran dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Magang di Kementerian Luar Negeri

28 Februari 2017   23:25 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:23 13446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.idntimes.com/rindi

Saya membagikan pengalaman magang saya di Kementerian Luar Negeri dari tanggal 21 September sampai 21 Desember 2015. Sebagai mahasiswa program studi pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Malang, bekerja sebagai guru mungkin adalah pilihan pekerjaan setelah lulus. Namun, saya memiliki impian lain yaitu menjadi seorang diplomat yang bekerja di Kementerian Republik Indonesia. Atas dasar alasan itulah, saya ingin mengetahui dan belajar langsung di lingkungan diplomat untuk belajar bagaimana seorang diplomat bekerja. Karena saya percaya bahwa belajar langsung dari lingkungan dan berinteraksi langsung merupakan cara belajar yang efektif.

Untuk bisa magang di Kementerian Luar Negeri bukanlah hal yang mudah bagi saya karena saya tidak memiliki teman atau relasi yang bekerja atau pernah magang di Kementerian Luar Negeri. Saya mencoba mencari info dari internet baik dari pengalaman yang dibagikan oleh beberapa orang yang memiliki pengalaman magang di Kementerian Luar Negeri ataupun langsung mengunjungi websiteKemlu. Hampir semua cerita yang saya baca menceritakan bahwa mereka datang langsung ke kantor Kemlu. 

Karena jarak dari kota Malang ke Jakarta lumayan jauh dan waktu itu saya masih kuliah maka saya memutuskan untuk mengirim pertanyaan seputar kegiatan magang ke alamat email yang tertera di website Kemlu. Saya mengirimkan pertanyaan ke semua email Kemlu baik email untuk informasi ataupun email mengenai pengaduan WNI. Diluar dugaan saya, email saya mendapat balasan. Saya mendapat informasi untuk magang di Direktorat Informasi dan Media, Kementerian Republik Indonesia. 

Saya harus mengirimkan CV dan surat lamaran yang berisi berapa lama waktu saya akan magang. Setelah sebulan menunggu, tanpa diduga saya mendapat telepon dari pihak Kemlu untuk melakukan wawancara melalui telepon. Setelah lolos review CV dan wawancara, saya mendapatkan penawaran waktu magang. Saat itu saya mendapatkan waktu magang dari bulan September sampai Desember 2015.

Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya bisa magang selama 3 bulan di Direktorat Informasi dan Media, Kementerian Republik Indonesia. Saya dapat merasakan bekerja di 3 bagian sekaligus yaitu bagian Fasilitas Media, Berita, dan Data media. Saya bisa belajar tugas Diplomat khususnya pada bagian Media diplomasi seperti monitoring pemberitaan Indonesia baik dari media online maupun media cetak. Saya juga bisa mengikuti beberapa press briefingyang diadakan oleh Kemlu. Satu hal yang paling berkesan adalah saat saya bisa bertemu dengan Ibu Menteri Luar Negeri, Ibu Retno Marsudi. Selain itu, saya juga bisa ikut dalam peliputan beberapa pertemuan Ibu Menteri Luar Negeri dan beberapa duta besar.

Magang di Kementerian Luar Negeri merupakan pengalaman yang tidak mudah dilupakan bagi saya. Saya dapat berinteraksi langsung dengan diplomat Indonesia, menyerap ilmu mereka tentang pengalaman mereka selama bekerja di beberapa Kedutaan Indonesia di luar negeri ataupun pengalaman beberapa diplomat saat mewakili Indonesia dalam konferensi Internasional, dan yang terpenting adalah membuka pikiran saya bahwa menjadi diplomat bukan hanya diartikan sebagai kesenangan untuk bisa tinggal di luar negeri tetapi bagaimana bisa bersikap dan berpikir untuk merepresentasikan Indonesia di mata dunia. 

Mengikuti program magang di Kemlu telah membuka pikiran saya terhadap hal-hal baru walaupun selama magang 3 bulan saya tidak dibayar. Saya percaya bahwa uang bisa dicari tetapi pengalaman hidup yang bermanfaat itu sulit dicari. Saya bangga bisa menjadi wakil dari kampus saya Universitas Negeri Malang untuk mengikuti program magang ini walaupun saya berasal dari program studi pendidikan. Saya berharap bisa menginspirasi mahasiswa di kampus saya untuk berani keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan pengalaman baru dan berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun