Mohon tunggu...
rindi mei
rindi mei Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Hai nama saya rindi, saya memiliki hobi memasak. Saya suka dengan hal-hal yang berbau kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kesehatan Mental di Masa Pandemi? Siapa Sih yang Lebih Sering Mengalaminya?

3 Januari 2023   16:27 Diperbarui: 3 Januari 2023   16:37 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gangguan mental? Mungkin kamu pernah mengalaminya. Gangguan kesehatan mental adalah gangguan serius yang dapat mempengaruhi pemikiran, mood, dan perilaku seseorang. Siapa yang lebih berpotensi terkena gangguan kesehatan mental di masa pandemic ini? Jawabannya akan ada di bawah ini!!

Pandemi membawa masalah pendidikan, masalah kemiskinan, dan juga yang utama adalah masalah kesehatan. Masalah kesehatan disini bukan hanya masalah kesehatan pada umumnya, tetapi masalah kesehatan mental atau psikis. Misalnya seorang anak yang harus kehilangan ibunya karena terkena covid-19. Dampak psikisnya mungkin belum terlihat sangat signifikan saat ini, meski tekanannya sangat terasa nyata. Namun perubahan pola asuh karena perubahan konstelasi keluarga atau perubahan ekonomi keluarga, sangat berpotensi membawa dampak psikis jangka panjang. 

Di masa pandemi ini, dengan adanya kebijakan pemerintah yang menetapkan pembatasan sosial, banyak orang yang merasa resah dan jenuh karena harus #dirumah aja. Hampir semua orang mengalami gangguan kesehatan mental. Berikut merupakan beberapa faktor penyebab gangguan kesehatan mental di masa pandemi ini: 

  • Kehilangan pekerjaan, khususnya di masa pandemi ini banyak orang di PHK. 

  • Stres berat dalam waktu yang lama.

  • Terisolasi dari kehidupan sosial. Salah satu contoh, terpapar Covid-19 sehingga harus   mengasingkan diri dari orang-orang

  • Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat 

Penelitian mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan mental telah dilakukan di beberapa negara dengan secara daring atau online melalui media sosial atau pada tempat survey online. Dari penelitian di Spanyol menunjukkan bahwa 72% subjek penelitian yang berusia 18 tahun keatas mengalami gangguan kesehatan mental selama Covid-19. Jumlah paling banyak yang menderita gangguan kesehatan mental adalah pada perempuan dan responden yang memiliki usia lebih muda 

Adanya pembatasan sosial dan aktivitas fisik serta ditutupnya sekolah bagi remaja menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Diawali dengan kecemasan yang merupakan tanggapan terhadap situasi yang mengancam dan biasa terjadi. Kecemasan ini akan menimbulkan suatu gejala psikis seperti demam, sakit tenggorokan, pusing, padahal seseorang tersebut tidak terinfeksi Covid-19.

Remaja mengalami permasalahan gangguan kesehatan mental yang berhubungan dengan gangguan psikologi dan kondisi sosial yang normal seperti merasakan kurang dapat berkonsentrasi, merasa dibawah tekanan dan kurang dapat menikmati aktivitas sehari-hari. Selain itu remaja perempuan dan remaja yang mengalami perubahan jam tidur (baik yang lebih lama maupun berkurang dari biasanya) memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mengalami permasalahan gangguan mental. Sehingga, selama pandemi remaja perempuan memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan laki-laki dan pola tidur perlu diperhatikan agar tidak berdampak pada gangguan kesehatan mental sosial selama pandemi Covid-19. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun