Mohon tunggu...
Rindi Deviani
Rindi Deviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Perceraian Mungkin Jalan yang Terbaik

29 Juni 2022   10:50 Diperbarui: 29 Juni 2022   11:11 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pernikahan tidaklah selalu berjalan mulus. Akan ada permasalahan entah itu besar atau kecil, sepele atau serius yang ditemui dalam sebuah pernikahan. Tak jarang, jika sudah menemukan kebuntuan, perceraian adalah jalan akhirnya.

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang perceraian. Ada yang menganggapnya sebagai bentuk keegoisan orang tua karena membuat sang anak harus memilih ingin ikut siapa, ada juga yang melihatnya sebagai sebuah solusi atau takdir.

Saya sendiri, dulu sangat menentang perceraian. Ketika orang tua saya ingin bercerai saat saya SD atau SMP, saya menolaknya dan menangis karena saat itu saya sedang dekat-dekatnya dengan adik sepupu saya dan saya takut jika orang tua saya bercerai, saya tidak dapat menemuinya lagi.

Namun, semakin bertambahnya usia, saya menyadari bahwa perceraian mungkin adalah jalan yang terbaik. Daripada ribut setiap hari, lebih baik berpisah. Daripada salah satu pihak tersakiti dan disakiti, lebih baik tidak usah bersama lagi. 

Seperti lirik lagu Sasha Sloan yang berjudul Older:

The older I get the more that I see
My parents aren't heroes, they're just like me
And loving is hard, it don't always work
You just try your best not to get hurt
I used to be mad but now I know
Sometimes it's better to let someone go
It just hadn't hit me yet
The older I get

"Semakin tua, aku semakin menyadari bahwa orang tuaku bukan pahlawan, mereka sama sepertiku. Mencintai bukanlah hal yang mudah dan hal ini tidak selalu berhasil. Kita hanya mencoba yang terbaik untuk tidak terluka. Dulu aku marah, tetapi sekarang aku tahu bahwa terkadang lebih baik untuk membiarkan seseorang pergi."

Mungkin ada yang berpikir "jika ujungnya berpisah, mengapa harus menikah di awal? Kan anak yang jadi korban." Sekali lagi, orang tua kita hanyalah manusia biasa. Mereka bisa salah, begitupun dalam memilih pasangan hidup. Ketika kita menikah, kita tidak akan tahu dan tidak akan diberi tahu bagaimana kehidupan setelah pernikahan bersama pasangan kita nanti bukan. Kita tidak akan tahu apakah jalannya akan mulus atau berliku-liku. Kita hanya bisa mencoba yang terbaik dan berusaha menjalani pernikahan sebaik mungkin. 

Sebagai anak, saya ingin orang tua saya bahagia. Jika memang kebahagiaan mereka adalah dengan berpisah, maka saya tidak akan keberatan. Saya tidak ingin menahan mereka demi title "keluarga utuh".  Mau mereka berpisah pun, mereka akan tetap menjadi orang tua saya.

Lalu, bagaimana kehidupan setelah perceraian nanti? Idealnya adalah, mau ikut siapa saja, kedua orang tua tetap memberikan kasih sayang dan nafkah. Jangan sampai anak ditelantarkan begitu saja. Karena hubungan anak dan orang tua tidak bisa terputus atas sesuatu pun. Tetap jaga silaturahmi meskipun sudah berpisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun