Mohon tunggu...
Rindiani CarissaDwi
Rindiani CarissaDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia

Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenal Pewarna Makanan yang Berasal dari Serangga

19 Januari 2024   09:30 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pewarna adalah salah satu bahan pangan yang kerap ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk memberikan warna atau memperbaiki warna pangan. Pewarna dapat membuat produk pangan lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli dan mengonsumsi produk pangan tersebut. Pewarna makanan biasanya ditambahkan pada berbagai jenis produk olahan pangan maupun pangan segar.

Berdasarkan sumbernya, pewarna makanan terbagi menjadi dua kelompok yaitu pewarna makanan alami dan pewarna makanan sintetis. Menurut Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019, pewarna makanan alami adalah pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi atau derivatisasi dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami lain. Pewarna makanan buatan atau disebut juga dengan sintetis adalah pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi.

Penggunaan zat pewarna dalam produk pangan secara berlebih dengan dosis yang tidak tepat dapat berdampak bagi kesehatan. Pewarna alami dapat menjadi alternatif dapat mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa pewarna alami yang sudah banyak digunakan yaitu kunyit (warna kuning), gula merah (warna coklat), daun pandan (warna hijau) atau cabai (warna merah).

Karmin (carmine) adalah pigmen berwarna merah cerah yang diperoleh dari garam aluminium asam karminat. Penggunaan karmin dalam produk pangan sudah diizinkan di beberapa negara di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Korea dan Uni Eropa. Karmin biasanya digunakan sebagai pewarna makanan produk termasuk jus, es krim, yogurt dan permen.

Pewarna karmin diperoleh dari serangga kecil bernama Cochineal atau dikenal juga dengan Nopalea cochenilli yang mampu menghasilkan pewarna merah. Serangga yang memiliki warna coklat kemerahan ini ditemukan pada pohon kaktus dan hanya serangga betina yang mengandung pewarna tersebut. Pewarna karmin diperoleh dan dihasilkan dari hasil ekstraksi cochineal yang dilakukan berdasarkan Good Manifacturing Practices (GMP).

Serangga cochineal yang sudah dikeringkan sebagian besar mengandung pewarna asam karminat yang merupakan pewarna merah yang stabil. Cara memperoleh karmin secara tradisional adalah dengan cara memasukkan serangga cochineal ke dalam air panas, kemudian di jemur selama dua hingga tiga hari untuk memastikan serangga tersebut benar-benar kering. Proses selanjutnya adalah dengan menumbuknya hingga halus, sehingga menghasilkan pewarna merah yang dikenal juga dengan karmin.

Pewarna karmin termasuk pewarna alami yang dapat digunakan sebagai alternatif pewarna merah. Meskipun pewarna makanan ini termasuk pewarna makanan alami, penggunannya tetap harus dilakukan sesuai dengan dosis agar tidak membahayakan kesehatan konsumen. Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 Pewarna Karmin memiliki Additional Daily Intake (ADI) sebesar 0-5mg/kg berat badan.

Referensi:

Deveoglu, O. 2020. A review on cochineal (Dactylopius Coccus Costa) dye. Research Journal of Recent Sciences. 9(3): 37-43

Karunia, F.B. 2013. KAJIAN PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF MAKANAN (PEMANIS DAN PEWARNA) PADA KUDAPAN BAHAN PANGAN LOKAL DI PASAR KOTA SEMARANG. Food Science and Culinary Education Journal. 2(2): 72-78

Salleh, M.M.M., Ahmad, N.M., Fadzillah, N.A. 2020. PEWARNA MAKANAN DARI SERANGGA (COCHINEAL)MENURUT PERSPEKTIF HALAL: ANALISIS FATWA DI BEBERAPA NEGARA ASEAN. Jurnal of Fatwa Management and Research. 19(1): 1-13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun