Mohon tunggu...
Rindiani Fitri
Rindiani Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

MENULISLAH! Waktu akan Membuatmu Lupa, Tapi yang Kau Tulis akan MENGINGATKANNYA.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Susahnya mencari kosan yang nyaman dengan harga terjangkau

11 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   10:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertimbangan untuk mencari tempat baru atau kosan baru memang sudah lama di rencanakan. Tapi selalu saja, ketika ingin memulai mencari kosan baru, rasa malas keburu datang, alhasil ya masih disini. Disamping itu juga, rasanya masih ingin bertahan disini, karena nyaman lingkungannya, juga harganya yang murah, dengan budget dibawah 500k satu kamar.

Lalu Kenapa Harus Pindah?

Disebabkan ada beberapa faktor, seperti kosan ini sudah mau dijual, karena pemiliknya sudah memberi spanduk dengan tulisan "kosan ini dijual", lalu faktor yang lain adalah disini kalo sudah musim hujan, apalagi akhir tahun sebelumnya, sering terjadi banjir, dan itu memang sangat merepotkan.

Maka atas pertimbangan itu, berangkatlah saya mencari kosan baru, masih disekitaran daerah itu, karena menurut saya akan lebih mudah disebabkan saya sudah tahu sedikit banyaknya daerah itu dan berharap bisa mendapatkan yang cocok, terutama dari segi harga.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Hari pertama saya mencari, saya mendapatkan yang saya rasa cocok, untuk saya tempati, saya fotolah spanduk kosnya, nanti kalo sudah sampai rumah maka saya akan menghubungi pemiliki kos tersebut.

Keliling-keliling mencari, menghabiskan sekitar 3 jam dari waktu saya, terkumpulkan ada 3 tempat kosan yang akan saya hubungi. Setelah sampai di rumah, lalu saya hubungi pemilik kosan itu satu persatu.

Setelah dihubungi, seperti biasa pemilikinya menjelaskan apa saja fasilitas yang diberikan. Alhasil dari semua kosan yang saya hubungi, fasilitasnya tidak beda jauh, bagus dan saya suka, tapi satu hal yang tidak saya suka, yaitu listrik ditanggung masing-masing. Menurut saya harga yang ditawarkan sudah mahal, jadi seharusnya listrik sudah ditanggung sekalian.

Nah, karena saya pantang menyerah, saya lanjutkan lah pencarian kos ini, dihari ke dua. Sama dengan hari pertama, saya pergi dan melihat-lihat sekiranya ada kosan yang cocok buat saya. Dan dihari kedua ini, saya dapat mengumpulkan 4 kosan yang akan saya hubungi nanti dirumah. Lalu saya pulang dan kembali menghubungi pemilik kos tersebut.

Dihari ke tiga pun sama, saya tidak cocok dengan harganya, dan sampai sekarang saya belum menemukan kosan yang cocok. Ternyata cukup sulit menemukan kosan yang cocok, "udah kek cari jodoh aja," celetuk teman saya, hehehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun