Mohon tunggu...
Rindi Rizkiningrum
Rindi Rizkiningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hobi saya menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Dinamika Kebijakan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi ASEAN

22 Desember 2023   20:06 Diperbarui: 22 Desember 2023   20:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa adalah alat komunikasi. Dalam berkomunikasi, penting untuk saling memahami bahasa yang digunakan. Selain itu, bahasa juga dianggap sebagai simbol komunitas dan identitas nasional. 

Menurut Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi tentang bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, dan mungkin juga merupakan sistem generatif. Kedua, bahasa adalah kumpulan simbol-simbol atau lambang yang acak. 

Pendapat lain Owen dalam Setiawan (2006:1), "bahasa adalah kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan". 

Pendapat ini menambahkan bahwa bahasa dibentuk oleh sistem yang dimaksudkan untuk membantu penggunanya memahami pola komunikasi, yang dapat diajarkan kepada generasi mendatang. 

Pendapat di atas mempunyai arti bahwa bahasa dibentuk atas dasar musyawarah dan kesepakatan bersama untuk mempermudah komunikasi antar individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Indonesia dan salah satu bahasa yang digunakan di ASEAN.

Sebagai bahasa resmi di ASEAN, bahasa Indonesia berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi antar negara anggota ASEAN. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul diskusi mengenai perubahan kebijakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN.

 Beberapa Pihak mengusulkan untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi ASEAN, sementara pihak lainnya tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Perubahan kebijakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi SEAN membawa tantangan dan peluang yang perlu dipertimbangkan.

Tantangan dalam penerapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di ASEAN antara lain:

  • Perbedaan bahasa dan budaya antar negara anggota ASEAN. Dari segi perbedaan bahasa dan budaya, bahasa Indonesia harus bersaing dengan bahasa resmi negara anggota ASEAN lainnya. Sulitnya menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di ASEAN karena setiap negara mempunyai kepentingan untuk melestarikan bahasa dan budayanya.
  • Kurangnya dukungan dan pemahaman terhadap bahasa Indonesia di luar Indonesia. Apa yang kita lakukan juga menjadi persoalan. Meskipun bahasa Indonesia digunakan di beberapa negara anggota ASEAN, namun pemahaman dan dukungan terhadap bahasa Indonesia di luar negara Indonesia masih kurang. Hal ini dapat mempengaruhi upaya menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di ASEAN. 
  • Lunturnya kecintaan pada bahasa Indonesia dengan muncunya ragam bahasa atau yang sering disebut dengan bahasa gaul dan penggunaan bahasa asing. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai EYD mulai luntur. Menurut pendapat Kontjaraningrat (dalam Aziz, 2014) bahasa Indonesia lebih dikesampingkan dari bahasa asing disebabkan akan penduduk Indonesia itu sendiri. Masyarakat Indonesia lebih percaya diri jika ketika dapat berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Menurut mereka menggunakan bahasa asing saat berkomunikasi memiliki kredibilitas daripada menggunakan bahasa Indonesia.

Peluang atau potensi bahasa Indonesia untuk mejadi bahsa resmi di ASEAN antara lain:

  • Keunggulan historis. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi Indonesia sejak kemerdekaan pada tahun 1945 dan telah berkembang menjadi bahasa kesatuan yang dipahami oleh seluruh suku dan bangsa di Indonesia. Hal ini menunjukkan kestabilan dan kesatuan bahsa Indonesia dalam keanekaragaman budaya dan bahasa Indonesia.
  • Keunggulan hukum. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 menyatakan bahwa "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia". Hal ini berarti bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang resmi dan merupakan alat berkomunikasi yang disepakati oleh masyarakat Indonesia.
  • Memajukan perekinomian dalam negeri. Dampak positif apabila bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi masyarakat ASEAN maka pemasukan tambahan dapat bersumber dari investasi asing, ekspor produk dalam negeri, ramainnya turis yang memadato objek wisata , serta sektor hiburan dan kebudayaan yang mulai diminati oleh nergara asing.

Terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar negara di ASEAN

  • Mendirikan tempat pembelajaran bahasa Indonesia di negara-negara anggota ASEAN sebagai sarana untuk menampung minat penduduk asing untuk belajar bahasa Indonesia. Tujuan lainnya sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadikan bahsa Indonesia sebagai bahasa komunikasi ASEAN.
  • Upaya diplomasi. Sebelumnya Prio Budi Santoso Wakil DPR RI, dalam pertemuan antar negara ASEAN pada 23 September 2011 telah mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN.
  • Nasionalisasi bahasa Indonesia merupakan cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Landasan nasionalisasi tersebut tertian dalam intruksi menteri dalam negeri No 20 tanggal 28 Oktober 1991 tentang Pembinaan Bahasa Indonesia dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Dari sini kita dapat simpulkan bahawa bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting untuk saling memahami dan dianggap sebagai simbol komunikasi dan identitas bangsa. Terdapat beberapa tantangan dan peluang yang perlu dipertimbangkan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN. Tantangan dalam penerapan bahasa Indonesia sebagai bhasa resmi ASEAN yaitu perbedaan bahasa dan budaya antar negara anggota, kurangnya dukungan dan pemahaman terhadap bahasa Indonesia di luar negeri, serta memudarnya kecintaan terhadap bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun