Dalam hal ibadah Muhammadiyah selalu berpegang teguh pada Al Qur'an dan hadits shahih serta ijtihad jamai. Meski demikian Muhammadiyah menghormati perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak, dan tidak menganggap pendapatnya paling benar.
Muhammadiyah juga menyelenggarakan Maulid Nabi. Tokoh dan orang-orang Muhammadiyah tidak menolak untuk menghadiri undangan tahlilan dan mengikuti qunut subuh bila berada ditengah-tengah jamaah lain.
Dalam hal politik, warga Muhammadiyah bebas menentukan pilihannya dan tidak terkooptasi oleh organisasi politik maupun kekuasaan. Namun dalam kasus penistaan agama oleh Ahok, Muhammadiyah menempuh jalur hukum beserta elemen lain.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!