Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Takbir Mursal dan Muqayyad pada Takbiran Hari Raya Id

19 Juli 2020   14:25 Diperbarui: 19 Juli 2020   14:24 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takbir keliling hari raya Idul Fitri 1440 H. Remas Nurul Huda KPAD Cibubur

Pada malam hari menjelang hari raya Idul Fitri, kita selalu mendengar kumandang takbir secara bersahut-sahutan dimana-mana.  Memang pada saat itu umat Islam Islam disunahkan untuk mengumandangkan rangkaian kalimat takbir, yang kemudian dikenal dengan istilah takbiran.

Demikian pula saat hari raya Idul Adha.  Bahkan pada momen hari raya Idul Adha takbiran dikumandangkan oleh umat Islam berlanjut hingga 3 hari berikutnya, yaitu selama hari Tasrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah).

Menggemakan takbir pada malam hari raya termasuk bagian dari sunah Nabi Muhammad SAW. Sabda beliau, "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adha dengan mengharap pahala, hatinya tidak akan mati ketika semua hati mati." (HR. Thabrani).

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibnu Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir hari raya Ied terbagi dalam dua macam, yaitu Takbir Mursal dan Takbir Muqayyad.

Takbir Mursal

Takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan dalam rangka menyemarakkan suasana hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha, yang dimulai sejak matahari terbenam di malam hari raya hingga esok hari saat pelaksanaan shalat Id.

Waktu pembacaan takbir mursal tidak terikat dengan waktu mengiringi shalat, sehingga bisa dikumandang kapan pun, baik di masjid-masjid, rumah-rumah, maupun di jalan-jalan (takbir keliling). 

Di masjid-masjid, takbir ini biasanya selalu dikumandangkan pada malam hari raya secara langsung usai shalat berjamaah, yang dipimpin oleh imam shalat Maghrib dan Isya, serta pagi hari usai shalat Subuh sebelum pelaksanaan shalat Ied.

Takbir Muqayyad

Takbir muqayyad adalah takbir yang berkaitan dengan ibadah qurban, dikumandangkan selama 4 hari berturut-turut, yaitu sejak pagi hari setelah pelaksanaan shalat Idul Adha (10 Dzulhijah) hingga sore hari pada akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijah.)

Pada hari Tasyriq, selama 3 hari setelah hari raya Idul Adha (11, 12 & 13 Dzulhijah) umat Islam masih diperkenankan untuk menyembelih hewan qurban. Dan pada hari itu pula umat Islam diharamkan berpuasa (meski sebagian ulama berpendapat hukumnya makruh.)

Takbir muqayyad dikumandangkan pada saat setelah pelaksanaan sholat, dan pada saat penyembelihan hewan qurban.  Bacaan takbir Muqayyad adalah takbir tiga kali dan tahmid sekali, "Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar, walillhil hamd," artinya, "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu."

Dengan demikian maka pada momen hari raya Idul Adha, takbir dikumandangkan selama 4 hari berturut-turut yaitu dimulai sejak matahari terbenam tanggal 10 Dzulhijah (malam Idul Adha) hingga sore hari pada akhir hari Tasyriq pada 13 Dzulhijah.

Kaum Muslimin sangat dianjurkan mengumandangkan takbir ketika keluar rumah menuju tempat shalat Ied, dan setelah medirikan shalat-shalat wajib pada hari-hari tasyrik.

Lafadz Takbiran

Allaahu akbar - Allaahu akbar - Allaahu akbar.

Laa illaa haillallahuwaallaahuakbar.

Allaahu akbar walillaahil hamd.

Artinya:

Allah maha besar - Allah maha besar - Allah maha besar.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar.

Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Bacaan Takbiran Lengkap

Allahu akbar - Allahu akbar - Allahu akbar.
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.

Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku

Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, wa a'azza jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.

Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.

Artinya : 

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah

Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar
Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun