Edukasi dan Aksi: Pelatihan Penanaman Sayur dan Aquaponik Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Tanggal: 7 September 2024
Lokasi: Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih
Dalam upaya mendukung pencegahan stunting, Kelompok 138 KKNMas melaksanakan kegiatan penanaman bibit sayur dan pengenalan sistem aquaponik untuk budidaya lele dan sayur pada Sabtu, 7 September 2024. Acara dilaksanakan di P2L (Pekarangan Pangan Lestari) Dusun Trogo pada sore hari jam 16.00 wib. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat, khususnya kelompok wanita tani (KWT) dan ibu-ibu PKK, untuk meningkatkan keterampilan dalam pertanian berkelanjutan.
Acara dimulai dengan sesi sambutan oleh pihak-pihak terkait serta penyuluhan singkat oleh Ibu Ana selaku bidan desa Ngadiluwih, kemudian sesi selanjutnya mahasiswa KKNMas 138 melakukan pelatihan mengenai teknik penanaman bibit sayur yang mencakup tips dan trik untuk merawat tanaman sayur secara efisien. Para peserta juga diperkenalkan pada sistem aquaponik yang menggabungkan budidaya ikan lele dengan pertumbuhan tanaman sayur dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Sistem ini tidak hanya menghemat ruang tetapi juga memastikan pasokan nutrisi yang seimbang untuk tanaman dan ikan.
Selain pelatihan, masyarakat dan peserta diberi kesempatan untuk langsung terlibat dalam penanaman bibit dan instalasi sistem aquaponik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang baik serta mendorong gaya hidup sehat melalui konsumsi sayuran segar dan ikan yang dibudidayakan secara mandiri.
Pada kegiatan sesi pelatihan tersebut, salah satu anggota kelompok KKNMas 138 sekaligus merupakan mahasiswa dari (UAD) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Rinda Fahita , menjelaskan bahwa "Melalui penanaman bibit sayur dan penerapan sistem aquaponik untuk budidaya lele, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih hijau tetapi juga memberikan solusi konkret untuk mencegah stunting dengan meningkatkan akses ke gizi yang berkualitas dan berkelanjutan." Ucap Rinda
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di wilayah dusun lain. Dengan adanya program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam pemahaman tentang pentingnya gizi, serta pencegahan dan pemgurangan angka stunting melalui peningkatan akses dan konsumsi makanan bergizi.
Dengan berakhirnya kegiatan penanaman bibit sayur dan instalasi sistem aquaponik ini, kami berharap dapat melihat dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan gizi masyarakat. Semoga upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal tetapi juga berkontribusi dalam pencegahan stunting, menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera masyarakat desa Ngadiluwih serta bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H