Mohon tunggu...
Rinda Sandini
Rinda Sandini Mohon Tunggu... -

mom of two lovely kids | lifelong learner | good employee

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Balau Merah, Pohon Kokoh yang Mulai Langka

9 Desember 2016   16:30 Diperbarui: 9 Desember 2016   16:39 2445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pohon meranti (sumber: blogs.ntu.edu.sg)

Balau Merah (Shorea balangeran) merupakan salah satu jenis Meranti yang ditemui di lahan rawa gambut, termasuk dalam famili Dipterocarpaceae. Jenis ini tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Balau Merah di setiap daerah memiliki julukan berbeda. Di Kalimantan dikenal dengan nama belangiran, kahoi, kawi sedangkan di Sumatera dikenal dengan nama belangeran, belangir, melangir.

Pohon ini tumbuh pada daerah rawa gambut dan hutan kerangas (hutan yang memiliki lahan ekstrem dan rawan atau sangat peka terhadap gangguan misalnya kebakaran) yang relatif memiliki keasaman tinggi. Selain itu, Balau Merah dapat tumbuh pada areal terbuka seperti lahan alang-alang.

Dibanding jenis-jenis tumbuhan rawa gambut lainnya yang pada umumnya lambat, Balau Merah mempunyai pertumbuhan relatif lebih cepat.

Beragam vegetasi di lahan gambut di Kalteng. (sumber: mongabay.co.id)
Beragam vegetasi di lahan gambut di Kalteng. (sumber: mongabay.co.id)
Pohon Balau Merah dapat tumbuh mencapai tinggi pohon 20-25 meter, mempunyai batang bebas cabang 15 meter, diameter dapat mencapai 50 centimeter, dan biasanya tidak terdapat banir.

Pohon Balau Merah yang dapat tumbuh menjulang hingga puluhan meter. (sumber: Wikipedia)
Pohon Balau Merah yang dapat tumbuh menjulang hingga puluhan meter. (sumber: Wikipedia)
Pohon Balau Merah dewasa mempunyai kulit luar berwarna merah tua sampai hitam, dengan tebal 1-3 centimeter, mempunyai alur dangkal, kulit tidak mengelupas. Jika dilihat dari kayu terasnya berwarna coklat-merah atau coklat tua, sedangkan kayu gubal berwarna putih kekuningan atau merah muda, dengan kertebalan 2-5 centimeter.

Balau Merah merupakan salah satu jenis kayu perdagangan yang terpenting dari pesisir selatan Kalimantan. Menurut Kementerian Kehutanan kayu ini termasuk dalam kelas awet II dan kelas kuat I dan II dan tahan terhadap jamur pelapuk.

Komoditas kayu Balau Merah (sumber: indonesian.alibaba.com)
Komoditas kayu Balau Merah (sumber: indonesian.alibaba.com)
Tekstur kayunya agak kasar sampai kasar dan merata. Kayunya mempunyai serat lurus, jika diraba pada permukaan kayunya licin dan pada beberapa tempat terasa lengket karena adanya damar.

Kegunaan kayu Balau Merah antara lain dapat dipakai untuk balok dan papan pada bangunan perumahan, jembatan, lunas perahu, bantalan dan tiang listrik.

Ilustrasi pohon Balau Merah kini menjadi salah satu spesies yang terancam punah. (sumber: www.frim.gov.my)
Ilustrasi pohon Balau Merah kini menjadi salah satu spesies yang terancam punah. (sumber: www.frim.gov.my)
Dari segi status konservasi, pohon Balau Merah tergolong spesies yang terancam punah (critically endangered). Ini tentunya harus menjadi perhatian segenap pihak yang berkepentingan. Segala upaya dalam menahan laju kepunahan Balau Merah harus digalakkan, terutama penanaman bibit pohon dalam skala besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun