Indonesia Youth Forum 2014 yang diadakan di Wakatobi memberikan banyak pengalaman bagi pesertanya yang hadir sebanyak 200 orang. Salah satunya delegasi Jawa Tengah yang berasal dari SMAN 4 Magelang yakni, Yusrina Luthfi Hanifah. Ia mengungkapkan bahwa keindahan laut wakatobi begitu mempesona, dengan prosentase 3% daratan 97% lautan kabupaten wakatobi sedang berupaya untuk mengembangkan pariwisata bawah lautnya sehingga nantinya wakatobi menjadi surga nyata segitiga karang dunia. “Kalau boleh saya mengatakan, keindahan pantai di Bali mulai tergeser dengan pantai-pantai di Wakatobi, karena memang begitu mempesona dan masih asri,” ungkap gadis yang kerap disapa Rina ini. Alasan ia mengatakan hal tersebut bawasannya pasir putih yang bersih, tebing yang menjulang, karang bawah laut yang begitu indah, air laut yang jernih memberikan kenikmatan yang berbeda dengan daerah lainnya.
Dengan diberikannya pembekalan mengenai kebudayaan dan keindahan laut wakatobi oleh Bupati Wakatobi yaitu Ir. Hugua, peserta IYF 2014 diajak untuk berkolaborasi mempromosikan kepariwisataan Wakatobi agar semakin dikenal dunia dengan menjadikan peserta IYF 2014 sebagai duta promosi Wakatobi periode 2014 – 2016. “Tidak hanya keindahan laut dan pantai wakatobi yang mempesona, namun kebudayaan masyarakatnya juga menambah daya tarik salah satu kabupaten pemekaran ini yaitu suku bajo. Dimana suku bajo ini memiliki bahasa yang sama dengan suku bajo di Negara lainnya, karena saya mencoba bertanya dengan menggunakan bahasa Indonesia kepada salah satu anak asli suku bajo yang sedang mengendarai perahu ia tak mengerti saya menanyakan apa karena mereka hanya kenal bahasa suku bajo saja untuk saat ini,” ungkapnya. Ia juga menambahkan, “sebenarnya masih banyak yang bisa di eksplor mulai dari peninggalan benteng-benteng yang ada di Wakatobi, dan juga makanan khasnya.” Saat ditanyai makanan khas Wakatobi apa saja yang pernah ia cicipi, wanita berusia 17tahun ini menjawab, “sebenarnya ada banyak namun saya mencoba kasoami, karasi, dan parende saat grand opening Indonesia Youth Forum 2014 bersama masyarakat wakatobi lainnya seperti perayaan pesta rakyat.
Namun menurut saya yang sesuai dengan lidah orang jawa yaitu karasi yang berupa makanan cemilan yang berasal dari tepung beras, rasanya manis dan unik. Berbeda lagi dengan kasoami, kasoami di wakatobi menjadi makanan pokok yang dibuat dari ubi kayu rasanya yang aneh seperti ubi yang asam menurut kebanyakan lidah orang jawa yang menjadi peserta IYF ini. Sedangkan parende adalah makanan pendamping yang berbahan dasar ikan yang dimasak dengan rasa asam.”
Selain kegiatan tersebut yang dirangum dalam nama visit beautiful Wakatobi. Peserta IYF 2014 juga diberikan pembekalan bagaimana cara melakukan fundraising yang tepat sasaran dan mudah mendapatkan pendanaan oleh Ira Gunawan untuk mempermudah menjalankan social projet mereka. Selain itu Coca-cola Foundation Indonesia juga berbagi kepada peserta IYF 2014 mengenai progam perpus seru dimana CCFI siap untuk membantu social peroject yang berkaitan dengan pemberdayaan perupusatakaan di berbagai daerah untuk saling berkolaborasi. Kementrian pemuda dan olah raga RI pun juga ikut ambil andil dalam IYF 2014 dengan menjadi salah satu pengisi acara yang diwakili oleh bpk. Esa dan bpk. Imam yang membahas mengenai peran pemuda dalam perubahan bangsa yang mana Indonesia ini di tahun 2015 mendapatkan bonus demografi agar bisa dimanfaatkan untuk pembangunan bagsa kearah yang lebih baik melalui pengurangan prosentasi isu-isu kepemudaan di Indonesia.
Dengan puncak acara deklarasi pemuda Indonesia, penanaman 1000 pohon dan peletakan batu pertama tugu cagar biosfer pemuda Indonesia memperlengkap rangkaian acara IYF 2014 ini. Cagar biosfer pemuda Indonesia ini ditanda-tangani oleh beberapa pejabat Negara, pejabat pemerintah setempat, dan peserta IYF 2014. Siswi SMA N 4 Magelang ini beserta dengan mahasiswa/i delegasi dari berbagai provinsi lainnya mengaku bangga dapat menorehkan sejarah baru dengan deklarasi pemuda dan tugu cagar biosfer ini. Nantinya, peserta IYF 2014 dengan social projectnya ini kembali ke daerah masing-masing untuk menjalankan dan melanjutkan social project yang sudah digagas dan akan dipilih 10 social project tebaik yang akan bekerja sama dengan kementrian pemuda dan olah raga, dll.
Kepala SMAN 4 Magelang mengaku bangga dan mengapresiasi siswa-siswinya yang mampu membawa nama baik sekolah dan daerah ke kancah nasional mapun regional. Dan berharap dapat mempengaruhi siswa-siswi lainnya untuk berkarya dan mengharumkan nama sekolah di berbagai bidang dan berbagai tingkatan agar dapat berkembang menjadi individu yang lebih baik dan berguna bagi sesamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H