Mohon tunggu...
Rinawati Acan Nurali
Rinawati Acan Nurali Mohon Tunggu... Penulis - Suka jalan, siap mendengarkan, suka. Suka-suka.

Sebagai warga yang baik, selalu ingin berbagi setidaknya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taliabu dan Masyarakat Alfuru

17 September 2022   20:11 Diperbarui: 23 Juli 2024   11:02 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Mang-ee yang berada di hulu Wai Miha, sumber Foto koleksi catatan Majalah HET PENNINGSKE Belanda. 

Sedang untuk suku Kedai dan Seboyo. Aktivitas perekonomian mereka, sudah dibilang beralih dari bertahan hidup (subsistem) ke aktivitas perdagangan. Dengan bahan pokok perdagangan yaitu rotan, bambu dan sagu menjadi produksi masyarakat alfuru suku Kedai dan Seboyo yang didistribusikan kepada pengusaha kesultanan Ternate.

Namun hal ini (dagangan yang dimiliki masyarakat 𝘢𝘭𝘧𝘶𝘳𝘶 suku Kedai dan Seboyo) dimanfaatkan oleh masyarakat luar dan dimanipulasi 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 harga yang berbeda dari pihak Kesultanan Ternate. Hingga menimbulkan kemarahan yang sangat terhadap pihak yang memainkan harga. Masyarakat alfuru meminta bantuan pada Nouhuijs untuk dicarikan solusi agar pihak Kesultanan bisa membantu. Sehingga dalam catatan Nouhuijs, mengatakan bahwa suku Kedai dan seboyo berhutang jasa pada Kesultanan Ternate tapi tidak dengan suku Mang-ee yang tidak ingin bekerjasama dengan pihak Kesultanan. 

Kehidupan bebas yang dijalankan masyarakat alfuru suku Mang-ee, tanpa mau mendapatkan tekanan dan paksaan dari pihak luar mendapatkan sigma negatif dari kapten Valentine yang mengatakan bahwa masyarakat alfuru suku Mang-ee sebagai orang yang pamalas, keji, licik, jahat, dan antipati kepada pihak luar. 

Namun fakta yang didapat oleh Nouhuijs, saat berada di hulu Wai Miha masyarakat suku Mang-ee bisa baik dan berbaur meski tetap antisipasi terhadap gerakan yang mencurigakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun