Sebuah cerita...yang tidak memiliki maksud tersebung apapun. Semoga tidak ada yang merasa dilecehkan dengan cerita ini ...dan anggaplah ini hanya sekedar humor yang dapat membuat kita awet muda he.he...
Alkisah…cerita ini terjadi pada tiga dasawarsa yang lalu,sekitar akhir tahun 1970 an atau awal tahun 1980 an, dimana Timor –Timor (sekarang sudah menjadi negara Timor Leste), baru bergabung dengan Indonesia, dan menjadi provinsi ke 27 dari Republik tercinta ini.
Sehubungan dengan integrasi tersebut, maka Timor- Timor juga wajib melaksanakan upacara hari proklamasi kemerdekaan Indonesia, yang dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus. Sama seperti provinsi lainnya di Indonesia, upacara hari proklamasi untuk tingkat Provinsi biasanya dipusatkan di ibukota provinsi dan dipimpin oleh orang nomor satu di provinsi tersebut atau yang mewakili, serta dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat, termasuk TNI, POLRI, PNS, Pelajar, dll, demikian juga yang terjadi di Timor- Timor.
Pada suatu hari, ditahun bla..bla., pemimpin upacara hari proklamasi di Provinsi tersebut dipimpin oleh Mr.XX. Sebagaimana aturan baku dari upacara proklamasi, sang pemimpin upacara akan membacakan teks proklamasi dan diikuti oleh semua hadirin.
Pada saat itu….setelah pemimpin upacara yang didampingi oleh ajudannya naik ke atas podium, maka ia mulai membacakan teks proklamasi tersebut dengan suara lantang dan diikuti oleh hadirin dengan penuh semangat....
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll, akan diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno…
Setelah selesai menyebutkan nama Soekarno, sang pemimpin upacara segera menutup teks tersebut, menyerahkannya kepada sang ajudan dan mulai melangkah menuruni podium. Sementara sang ajudan, sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya sebagai ajudan yang baik dan benar… serta berbakti kepada negara, nusa dan bangsa Indonesia... secepat kilat mengejar sang boss dan berbisik dengan sedikit gemetar, “ Hatta juga pak”!.
Pemimpin upacara ‘’, Oh....saya lupa”, sejurus kemudian, pemimpin upacara tersebutkembali menaiki podium, dan dengan semangat 45 dia berteriak lantang “, Hatta juga”,…dan kalimat ini otomatis diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan semangat yang lebih membara “, Hatta juga”.‼!
ha.ha..kali… dikira itu yel..yelnya..hari kemerdekaan RI ya..wkkkkkk….
Pesan sponsor: tertawalah selagi masih sempat tertawa lol………………………….
Catatan: Cerita ini dikisahkan oleh seorang rekan yang sangat senior, yang pernah bertugas di Timor- Timor pada awal masa integrasi dulu.....tapi tentang keabsahan cerita… saya sendiri masih meragukannya he.he…Salam Kemerdekaan!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI