Pengalaman mengajar seringkali menjadi titik balik bagi banyak calon pendidik. Sebagai mahasiswa, kami memiliki kesempatan untuk terjun langsung dalam kegiatan mengajar di sekolah melalui program Asistensi Mengajar yang telah membuka banyak wawasan dan memberikan pelajaran penting yang tidak hanya memperkaya kemampuan profesional, tetapi juga membentuk karakter dan pemahaman tentang dunia pendidikan. Asistensi Mengajar di satuan pendidikan merupakan program unggulan dari Universitas Negeri Malang yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan secara langsung di sekolah. Kami dapat mengalami secara langsung tantangan dari dunia pendidikan. Melalui interaksi dengan siswa, guru, dan karyawan sekolah, sehingga mahasiswa mendapatkan wawasan mendalam tentang proses belajar-mengajar yang tidak hanya mengajari siswa, tetapi juga mengubah pandangan dan kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik.
Sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, kami Devita Aliya Octavia dan Rina Wahyuni berkesempatan mengikuti program Asistensi Mengajar di SMAN 1 Singosari untuk mengembangkan kemampuan kami dalam mengajar. Sekolah yang menjadi tujuan kami untuk melaksanakan program Asistensi Mengajar yaitu SMA Negeri 1 Singosari yang merupakan salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Malang. Sekolah ini telah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). SMA Negeri 1 Singosari berlokasi di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 1 Banjararum, Tanjung, Kec. Singosarari, Kab. Malang, Jawa Timur 65153.
SMA Negeri 1 Singosari memiliki kegiatan pagi rutin yaitu kegiatan pagi religi dan melaksanakan sholat Dhuha. Kegiatan ini diterapkan setiap harinya saat siswa sampai di sekolah dan langsung menuju masjid. Selain itu SMA Negeri 1 Singosari juga selalu memiliki kegiatan jumat pagi rutin antara lain jumat bersih, jumat sehat, jumat kreasi, dan jumat religi. Kegiatan pagi religi ini memiliki manfaat bagi siswa di antaranya dapat menumbuhkan kebiasaan tepat waktu dan menumbuhkan rasa taqwa terhadap Allah SWT. Serta jumat pagi rutin ini juga memiliki manfaat bagi siswa di antaranya dapat menumbuhkan kebiasaan hidup sehat, kreatif dan inovatif serta menumbuhkan sikap kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Hari pertama mengajar adalah saat yang penuh dengan campuran perasaan gugup dan antusiasme. Kami disambut dengan wajah-wajah penuh harap dan rasa ingin tahu. Tantangan pertama yang kami hadapi adalah membangun kepercayaan diri di depan kelas dan memastikan bahwa kami dapat menarik perhatian siswa. Kami mulai dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kami berada di sana. Salah satu pengalaman yang paling berharga adalah kesempatan untuk menerapkan metode pembelajaran yang telah kami pelajari di bangku kuliah. Kami mencoba beberapa model pembelajaran, antara lain blended learning, discovery learning, problem based learning, dan inquiry learning. Dengan model pembelajaran yang berbeda-beda, kami berharap para siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung.
Selama kegiatan Asistensi Mengajar, kami menghadapi tantangan unik di setiap kelas X, XI, dan XII yang kami ajar. Kami menemukan bahwa beberapa siswa mengalami kesulitan khusus dalam memahami konsep kimia dan kurang memiliki motivasi belajar. Mengatasi ini memerlukan kesabaran dan kreativitas. Dengan memberikan pendekatan secara langsung, kami dapat mulai mengatasi tantangan yang kami hadapi. Tentunya, membangun hubungan yang positif dengan siswa juga mempermudah kami dalam mengenal mereka sebagai individu. Melihat perkembangan mereka, baik dalam pemahaman materi kimia maupun dalam kepercayaan diri, memberikan kami kepuasan yang mendalam dan memperkuat tekad kami untuk menjadi seorang pendidik. Selama mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar, banyak pengalaman dan ilmu berharga yang saya dapatkan, di antaranya pengalaman bagaimana cara mengajar yang baik, bagaimana cara menyiapkan perangkat pembelajaran yang baik, bagaimana cara mengelola kelas, cara mengelola laboratorium, serta saya juga mendapat pengalaman dan ilmu mengenai administrasi sekolah seperti ilmu perpustakaan, tata usaha (TU), serta bimbingan konseling (BK).
Pengalaman mengajar di SMAN 1 Singosari melalui program Asistensi Mengajar ini tidak hanya memperkaya kompetensi profesional kami sebagai calon guru kimia, tetapi juga memberikan kami perspektif baru tentang pentingnya peran seorang guru dalam membentuk masa depan siswa. Ini adalah proses yang menantang tetapi sangat bermanfaat, di mana kami tidak hanya mengajar tetapi juga belajar. Setiap tantangan yang dihadapi, setiap keberhasilan yang dicapai, dan setiap momen interaksi dengan siswa menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran yang tak ternilai. Pengalaman ini menguatkan komitmen kami untuk terus belajar dan berusaha menjadi pendidik yang mampu menggali potensi setiap siswa dan membantu mereka mencapai impian mereka.
Melalui refleksi atas pengalaman mengajar di sekolah, kami merasa terinspirasi untuk terus mengembangkan diri sebagai pendidik. Kami merasa didorong untuk terus meningkatkan keterampilan pengajaran, mendalami pengetahuan, dan menyesuaikan diri dengan perubahan dinamis dalam dunia pendidikan. Selanjutnya, pengalaman ini menjadi dasar yang kokoh dalam membentuk visi kami sebagai seorang guru yang berkomitmen untuk membentuk generasi penerus yang memiliki pengetahuan luas, kritis, dan karakter yang baik. Dengan demikian, pengalaman praktik mengajar di sekolah bukan hanya merupakan tahap dalam pendidikan formal, melainkan juga merupakan pondasi penting dalam membentuk diri kami sebagai seorang pendidik yang berdedikasi untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan siswa dan masyarakat.