Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pidato Penolakan Piala FFI 2012

8 Desember 2012   01:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:01 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13549299501235616334

[caption id="attachment_213361" align="aligncenter" width="476" caption="gambar diambil dari kapanlagi.com"][/caption]

Assalamualaikum Wr. Wb, salam sejahtera bagi kita semua,

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada saya atas film saya. Sungguh suatu yang luar biasa untuk orang seperti saya bisa mendapatkan sebuah penghargaan atas karya saya, sebuah kepercayaan dari anda semua yang menganggap film saya ini layak mendapatkan sebuah penghargaan dari festival film terbesar di Indonesia ini.

Sedikit cerita saja, tak ada sedikitpun pikiran di kepala saya ketika ide membuat film ini tercetus bahwa nanti film ini akan mendapat perhatian sebesar ini. Jujur film ini dibuat hanya dari sebuah keisengan saya dan teman saya. Selama saya hidup tak banyak film buatan orang Indonesia yang benar-benar bercerita tentang Indonesia. Saya sendiri hampir selalu menolak jika teman saya mengajak nonton film Indonesia. Menurut saya film-film kita tak beda dengan yang banyak bersliweran di televisi, sinetron yang dilayarlebarkan.

Sampai akhirnya mantap untuk membuat film ini saya tak banyak berpikir. Dukungan dari teman-teman terdekat membuat saya yakin untuk membuat film ini. Saya tidak akan berusaha menjadi wakil siapapun, saya membuat film ini hanya untuk mewakili diri saya sendiri yang bosan dengan tontonan yang dijejalkan setiap hari oleh media-media kita. Saya butuh sesuatu yang bukan hanya mimpi tapi kenyataan di sekitar kita tanpa embel-embel apapun.

Saya tidak pernah ragu kalau negara kita ini kaya, sama sekali tidak. Kita punya lebih dari apa yang kita butuhkan. Kita hanya butuh keinginan untuk mewujudkan apa yang kita cita-citakan. Banyak orang pintar di negara ini, banyak pemuda pemudi berotak brilian yang saya yakin mampu menghasilkan berpuluh bahkan beratus lipat kualitasnya dari apa yang sudah saya buat. Saya sering membaca tulisan-tulisan mereka. Saya sering mendengar ide-ide yang kadang gila tapi sangat masuk akal untuk diwujudkan. Saya hanya jarang melihat hal itu benar-benar diwujudkan, entah apa alasannya.

Kembali ke penghargaan yang saya terima atas film saya ini, saya sampaikan maaf yang sebesar-besarnya jika saat ini saya harus menolak penghargaan ini. Bagi saya membuat film ini, mewujudkan mimpi saya menjadi kenyataan, semangat teman-teman yang membantu mewujudkan film ini dan antusias orang-orang yang menontonnya sudah lebih dari cukup. Apa yang saya terima dari mereka adalah penghargaan yang tiada duanya bagi saya.

Saya tidak bermaksud menghina atau melecehkan panitia atau pihak manapun atas penolakan saya ini. Saya datang ke sini untuk menghormati undangan yang diberikan pada saya akan tetapi untuk menerima penghargaan ini saya merasa tidak layak. Terima kasih kepada penyelenggara festival film ini juga pihak-pihak lain yang membantu terwujudnya festival ini yang saya yakin telah bekerja keras. Festival seperti ini dibutuhkan setidaknya sebagai upaya terus mendorong perfilman kita agar terus berbenah, terus berjuang.

Terakhir saya ingin kembali mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pada film saya Ndemin Selawase, terima kasih pada semua yang telah mendukung ide meski dengan cibiran juga makian, saya tahu kalian semua sayang saya bahkan ketika kalian bilang saya gila. Ingatlah, selama kegilaan itu bisa kalian bayangkan tak ada yang tidak bisa diwujudkan di dunia ini.

Akhir kata, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun