Mohon tunggu...
Roro Asyu
Roro Asyu Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaLebihLemu

suka makan, suka nulis, suka baca, tidak suka sandal basah www.rinatrilestari.wordpress.com www.wongedansby.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nani dan AXL Nggak Pake Rose

24 Maret 2011   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13009344261376991657

"Hore!"

"Ih belum tentu boleh kok sudah girang. Sudah cepet dihabisin makannya trus jangan lupa ganti seragamnya, nanti kotor."

"Siap, Bos!" kata Nani sambil mengangkat tangannya, menghormat.

Melihat polah Nani, Ibu hanya bisa geleng-geleng kepala kemudian pergi ke dapur. Siapa yang bisa menolaknya, dia terlalu manis, batin Ibu.

[caption id="attachment_97094" align="alignleft" width="300" caption="ilustrasi diambil dari http://www.1st-art-gallery.com/"]

13009344261376991657
13009344261376991657
[/caption]

"Axl! Axl!"

Nani baru saja pulang sekolah siang ini dan seperti biasa ayam jantannyalah yang dia cari. Kaki kecilnya melompat-lompat kecil menuju ke belakang rumah. Kali ini tidak ada teriakan Ibu yang mengingatkannya untuk ganti baju. Terus Nani melangkahkan kakinya ke kebun belakang. Axl belum menunjukkan tanda-tanda keberadaannya.

"Axl! Axl!"

Teriakan Nani mulai panjang dan keras. Wajahnya yang tadi ceria mulai berganti cemas. Axl masih belum kelihatan. Diseret kakinya ke kebun samping, kebun tetangganya. Mungkin dia sedang bermain dengan Mimi, ayam betina milik tetangga sebelah, pikirnya dalam hati. Sia-sia, Mimi terlihat sedang asyik dengan anak-anaknya yang kemungkinan besar anak Axl juga. Perlahan didekatinya ayam betina itu.

"Kamu tahu dimana Axl?" tanyanya.

Seolah mengerti yang diucapkan oleh Nani, ayam betina itu terlihat menggeleng sebelum kemudian kembali asyik menikmati makanan bersama anak-anaknya. Nani mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kebun. Aneh, batinnya. Akhirnya dia pun memutuskan kembali ke rumah. Ibu pasti tahu, pikirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun