Setelah banyaknya isu tak sedap mengenai buruknya pelayanan staf KJRI Hong Kong kepada WNI terutama buruh migran, pekan ini KJRI Hong Kong melakukan perbaikan dalam hal pelayanan paspor.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong telah meluncurkan aplikasi booking Paspor online. e-Layanan KJRI Hong Kong merupakan aplikasi baru untuk memudahkan para BMI melakukan booking Paspor secara online. Aplikasi tersebut dapat didownload gratis melalui android smartphone. Dengan adanya aplikasi tersebut pemohon dapat melakukan booking paspor tanpa harus berkali-kali datang ke kantor KJRI.Â
Booking paspor menjadi peraturan khusus mengingat banyaknya BMI yang mengantri untuk membuat paspor baru setiap harinya. Kini dengan adanya booking Paspor online diharapkan proses pembuatan paspor akan lebih praktis dan efisien. Tak menyulitkan BMI juga tak mempersulit para petugas pembuatan Paspor.Â
Sayangnya tak semua tenaga kerja Indonesia di Hong Kong memiliki android smartphone untuk mengunduh aplikasi tersebut. Bagi BMI yang tidak mempunyai android smartphone dapat mengajukan permohonan booking pelayanan paspor lewat pos. Prosesnya adalah sebagai berikut: BMI yang bersangkutan datang ke kantor pos lalu membeli prepaid post service seharga HK$31. Lalu petugas kantor pos akan memberikan amplop dengan alamat yang sudah tercantum. Ketika proses wawancara dalam proses pembuatan paspor di KJRI, amplop tersebut harus diserahkan ke petugas. Setelah paspor jadi petugas KJRI akan memasukkannya ke dalam amplop tersebut, lalu dikirim ke alamat BMI yang bersangkutan. KJRI membuat inovasi pelayanan paspor berbasis pos dengan tujuan untuk menghindari kedatangan pemohon sampai tiga kali.
Selain itu KJRI juga menyiapkan operator telepon untuk booking pelayanan paspor. Namun sistem booking melalui telepon membutuhkan biaya dan sumber daya manusia yang cukup besar karena dibutuhkan sejumlah petugas yang selalu siap menerima panggilan telepon. Sistem booking Paspor melalui telepon belum dapat terealisasikan hingga saat ini.
Di samping keluhan tentang pelayanan staf yang kurang mengenakkan, banyak juga keluhan dari para BMI ketika proses pembuatan Paspor. Misalnya pelayanan yang kurang maksimal, kurang cekatan, serta tidak adanya petugas yang mengatur antrian.
Berbagai upaya telah dilakukan KJRI untuk memperbaiki pelayanan mereka terhadap WNI yang tinggal di Hong Kong. Namun sayang hingga saat ini hanya pelayanan paspor saja yang terus mengalami perbaikan sementara untuk pelayanan pengaduan masalah BMI ke KJRI masih jauh dari harapan.Â
Semoga perbaikan yang dilakukan oleh KJRI Hong Kong tak hanya melulu mengenai fasilitas. Bagaimanapun juga kualitas para staf dalam melayani WNI terutama BMI yang terkena masalah juga harus mendapat perhatian khusus. Karena kinerja KJRI-lah yang selama ini ditunggu-tunggu perbaikannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H