Mohon tunggu...
Rina Sutomo
Rina Sutomo Mohon Tunggu... Berfantasi ^^ -

Hening dan Bahagia menyatu dalam buncahan abjad untuk ditorehkan sebagai "MAKNA"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Benar Balita Hong Kong Bebas Penyakit?

9 Juli 2016   10:00 Diperbarui: 9 Juli 2016   15:56 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses pertumbuhannya kesehatan balita adalah hal utama yang harus diperhatikan. Diusia balita mereka akan sangat aktif untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Keaktifannya dapat dilihat dari cara mereka menyentuh barang-barang baru yang belum pernah dilihat sebelumnya, bahkan terkadang mereka memasukkan benda yang mereka pegang ke dalam mulutnya.

Berdasar data dari UNICEF angka kematian balita di Indonesia menurun signifikan, yakni dari 84 kematian per seribu kelahiran pada 1990 menjadi 27 kematian per seribu kelahiran pada 2015. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa angka kematian balita semakin berkurang setiap tahunnya. Namun kita masih sering menjumpai puluhan balita dirawat di rumah sakit yang sama setiap harinya yang kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan balita Indonesia belum mengalami peningkatan meskipun angka kematian balita telah mengalami penurunan.

Infeksi dan malnutrisi adalah faktor utama yang membuat lambatnya laju peningkatan kesehatan balita di Indonesia. Kesenjangan sosial ekonomi juga memperburuk keadaan balita dari kalangan menengah ke bawah yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia namun belum cukup untuk membantu kesejahteraan rakyat miskin.

Balita di Indonesia sangat rentan terhadap infeksi karena kurangnya kesadaran para orangtua untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tumbuh kembang balita. Diusianya, rasa keingintahuan balita terhadap benda-benda baru di lingkungan sekitar sangatlah tinggi. Memasukkan mainan ke dalam mulut adalah hal wajar untuk sebagian orangtua, bahkan terkadang mereka membiarkan balita bermain tanpa adanya pengawasan. Begitu juga dengan malnutrisi yang terjadi karena asupan makanan yang terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang membuat banyak balita di Indonesia tidak dapat tumbuh dengan baik.

Berbicara mengenai kesehatan balita, para orangtua di Hong Kong selalu mengutamakan kebersihan anaknya.  Dua balita masuk ke dalam satu rumah sakit karena demam setiap harinya, bisa dibandingkan dengan berapa puluh balita yang masuk rumah sakit karena diare, malaria, dan penyakit lainnya. Tak hanya pemerintah yang berperan dalam situasi ini, faktanya di lapangan cara merawat balita antara masyarakat Hong Kong dengan masyarakat Indonesia sangatlah berbeda.

1. Kebersihan

Kebersihan adalah hal yang paling penting bagi orangtua di Hong Kong dalam mereka merawat bayi. Tak jarang majikan memaki asisten rumah tangganya jika ia melakukan sedikit saja kesalahan yang bersangkutan dengan kebersihan bayi terutama bayi yang baru lahir. Ketika baju bayi terkena tumpahan ASI mereka dengan segera mengganti baju bayi, maka tak jarang dalam sehari terdapat puluhan baju bayi yang harus dicuci. 

Selanjutnya mereka segera merendam baju bayi yang terkena tumpahan ASI agar tidak meninggalkan bakteri dan bekas noda. Selain itu mereka mensterilkan botol susu kaca bayi dengan cara merendam botol dengan air panas dua kali sehari yaitu pagi dan malam hari. Di sore hari mereka rutin memandikan bayi dengan air hangat agar aliran darah bayi lancar.

2. Asupan Gizi

Sebelum bayi berusia lebih dari satu tahun mereka tidak mengijinkan adanya makanan lain yang masuk ke dalam tubuh bayi kecuali ASI atau susu pengganti ASI. Hal itu mereka yakini dapat mencegah masuknya zat-zat berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan bayi. Majikan biasanya tidak terlalu mempercayai asisten rumah tangganya untuk merawat anaknya sendirian jika ia harus pergi bekerja, maka biasanya nenek akan ikut mengawasi bayi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Dalam Tumbuh Kembangnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun