Tahun 2013 saya hijrah dari Bogor ke Tangerang Selatan (Tangsel). Dan saat mudik ke Bandung (rumah ortu) saya suka bingung jika saudara ada yang bertanya, apa sih khasnya Tangsel? Oleh-olehnya Tangsel? Rasanya selama di sini saya memang belum menemukan kekhasannya, Â baik kuliner atau cinderamata yang khas. Sebut saja jika misalnya Bandung punya peuyeum, tahu dan angklung. Bogor ada soto bogor dan asinan.
Tiga tahun berikutnya saya pindah ke sebuah perkampungan dipinggiran kota Tangsel (perbatasan dengan Kab. Bogor) dan disinilah saya merasa mulai menemukan kekhasan Tangsel. Mungkin karena kini saya benar-benar bersinggungan dengan orang Tangsel asli, karena sebelumnya tinggal di perumahan yang kebanyakan pendatang alias perantauan. Secara tak sengaja saya menemukan kampung anggrek di Buaran. Perkampungan yang sempat dinamai kampung anggrek karena dulunya ada 60 petani anggek disini, sayang pasca krisis moneter petani anggrek banyak yang gulung tikar hingga tersisa tak sampai hitungan jari (mengenai hal ini, plus ngobrol-ngobrol dengan salah satu petani anggrek di sana pernah saya tulis di blog saya www.rinasusanti.com.
Rasa suka terhadap bunga anggrek mempertemukan saya dengan sepetak perkebunan anggrek vanda douglas di daerah Pamulang. Dulunya ada hektaran tapi kini luasnya tak seberapa, lahan tergusur perumahan saat daya jual bunga tak sebanding dengan kebutuhan, cerita mantan petani anggrek vanda . Bunga yang sepertinya kini menjadi ikon Tangerang Selatan, itu terlihat dari spanduk yang saya lihat di perkantoran atau jalan, jika isinya tentang Tangsel ada gambar bunga anggrek warna ungu.
Setelah saya googling, hanya Tangsel dan pinggiran Kab. Bogor lho yang memiliki perkebunan anggrek vanda douglas outdoor, bahkan mungkin hanya satu-satunya di dunia. Amazing kalau saja dikelola dengan baik. Dan kini saya pun akrab dengan blandongan. Bangunan yang ternyata khasnya Tangsel.
Anggrek dan blandongan, dua dari sekian kekhasan Tangsel yang tak banyak diketahui, pun oleh orang sudah tinggal di Tangsel bertahun-tahun. Â Namun kini kekhasan Tangsel bisa ditelusuri tanpa harus turun menapaki setiap perkampungan di Tangsel cukup dengan mengenal dan tahu batik Tangsel.
Batik Tangsel
Jujur saja, Â saya pun baru tahu keberadaan batik Tangsel 2 minggu lalu saat mengikuti acara blogger gathering bersama rekan-rekan di Ketapels. Karena temanya batik tanpa pikir panjang saya mendaftar. Yap saya penyuka batik dan kain bermotif etnik. Jadi merasa harus tahu nih batik Tangsel. Acara dibuka ketua Ketapels Bapak Rifki tapi maaf nih ga ada fotonya karena saya duduk di belakang, hasil fotonya kurang memuaskan hehehe.
Beberapa contoh motif batik Tangsel;