Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Dua Pengalaman Berkesan Bersama JNE

15 November 2014   06:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Punya toko online ya Bu?” tanya petugas JNE langganan saya.

“Enggak.”

“Kiran saya Ibu punya toko online soalnya sering kirim paket.”

Ya, walaupun tidak memiliki bisnis toko online saya termasuk yang rajin kirim paket. Dalam sebulan minimal saya ngirim satu paket.  Seringnya  saya mengirim paket untuk keluarga di Bandung, mengirim rendang untuk Ibu, buku untuk adik, baju, kerupuk, pokoknya macam-macamlah.

Saya juga rajin menerima paket karena lebih suka  membeli buku via online.  Walaupun rumah tak jauh dari kota besar dengan mall-mall yang juga besar lengkap dengan toko bukunya, dengan alasan effisiensi waktu dan biaya saya lebih sering membeli buku online.  Kadang-kadang saya juga menerima paket buku dari penerbit untuk diresensikan.

Bicara mengenai jasa pengiriman paket, nama JNE pasti sudah sangat familiar di masyarakat Indonesia karena kiprahnya sudah 24 tahun.  Dan saya termasuk orang yang mempercayakan pengiriman paket via JNE awalnya karena perwakilan JNE tak jauh dari tempat saya tinggal dan ada di mana-mana. Saat saya tinggal di Bogor di ruko  depan perumahan ada perwakilan JNE, dekat kantor juga ada, jadi jika akan mengirim paket di hari kerja, bisa dilakukan saat jam istirahat, tak sampai 500 meter dari kantor.

Setahun lalu saya pindah ke Ciputat, siapa sangka ada JNE sekitar 500 meter dari perumahan tempat saya tinggal. Dan sejauh ini saya tidak pernah mengalami ketidakpuasan dengan layanan JNE. Paket yang saya kirim sampai tepat waktu dan tidak cacat (pembungkus sobek atau basah).

Malah ada  dua kejadian berkesan yang membuat saya makin mempercayakan pengiriman barang  melalui JNE.

Kejadian pertama;

Setahun lalu saya pindah rumah dari Bogor ke Ciputat. Sekitar satu minggu menjelang lebaran (2013), saya menerima paket cukup besar (ukuran dusnya 2 kali dus mie instan). Paket itu dialamatkan untuk suami saya jadi saya  terima dengan sukacita.

Setelah kurirnya pergi saya baru ngeh ternyata alamat yang tertera di dus dan bukti terima,  alamat rumah Bogor, bukan rumah yang saya tempati saat ini (Ciputat). Saat suami pulang kantor, barulah dia cerita kalau tadi siang dia di telp JNE, minta alamat rumah Ciputat. Jadi rupanya JNE mengirimkan paketnya ke Bogor,  dari keterangan tetangga samping rumah, kurirnya mendapat info kalau kami pindah ke Ciputat.

“Terus bayar jasa pengirimannya gimana?” tanya saya heran.

“Nggak ngerti, mungkin di urus pengirim. Kurirnya hanya minta alamat rumah ini dan akan dikirim.”

Kejadian kedua;

Terjadi beberapa bulan lalu. Menjelang adzan magrib saya ke luar rumah untuk memberi makan kucing. Seorang laki-laki duduk di tembok yang pembatasi pekarangan dan jalan. Dengan sepeda motor di depannya.

“Cari siapa mas?” tanya saya dengan nada di buat galak, dalam hati kebat kebit, gimana kalau orang berniat jahat. Saya buru-buru melangkah mundur.

“Kirain saya ga ada orang. Ini ada paket. Dengan bu Rina?” dia membungkukan badan sambil mengacungkan paket dengan plastik berlabel merah JNE. “Saya telp nomor yang tertera di sini, ga di angkat-angkat.”

Saya menerima paket dengan perasaan malu karena sudah berlagak galak.

Ternyata paket yang saya terima ini, paket JNE YES yang sehari harus sampai karena isinya rendang pesanan saya dari seorang teman. Rendang yang juga sebagian akan saya paketkan esok harinya pada Ibu saya di Bandung.

Sejak kejadian itu saya tidak pernah lupa mencantumkan nomor telepon orang yang akan saya kirimi paket dan no telepon saya sebagai pengirim. Untuk memudahkan kurir mencari alamat atau memastikan paket kita sampai tepat waktu.

24 tahun JNE, semoga makin profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun