Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah salah satu momen penting dalam kehidupan sekolah menengah. Namun, di SMPN 2 Darangdan, pemilihan untuk periode 2024-2025 membawa nuansa baru yang tak terduga: transformasi digital sepenuhnya.
Melangkah jauh dari pemungutan suara konvensional, sekolah ini memperkenalkan pendekatan inovatif dengan memanfaatkan aplikasi Google Formulir. Pendekatan ini memungkinkan partisipasi aktif dari seluruh siswa, guru, dan staf administrasi, memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk memilih calon yang mereka yakini akan menjadi pemimpin OSIS yang berkualitas.
Dalam pemilihan yang berlangsung pada hari Selasa, 6 Januari 2024, tiga kandidat bersaing: Sesilia Oktaviani dari kelas 8D, Avara Zunyta dari kelas 8C, dan Resti Sopiarti.dari kelas8C Setiap kandidat menawarkan visi dan gagasan yang unik untuk memajukan peran OSIS dalam kehidupan sekolah.
Setelah proses pemilihan berakhir dan suara dihitung, hasilnya adalah sebagai berikut:
Sesilia Oktaviani: 231 suara
Avara Zunyta: 170 suara
Resti Sopiarti: 72 suara
Dengan perolehan suara yang signifikan, Sesilia Oktaviani terpilih sebagai Ketua OSIS SMPN 2 Darangdan untuk periode 2024-2025. Dukungan yang luas dari sesama siswa, guru, dan staf sekolah menggarisbawahi keyakinan mereka pada kemampuan dan komitmen Sesilia dalam memimpin OSIS menuju masa depan yang cerah.
Keberhasilan proses pemilihan ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga tentang memperluas partisipasi dan keterlibatan dalam proses demokratisasi. Langkah-langkah seperti ini mendorong inklusi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan sekolah, menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa.
SMPN 2 Darangdan telah menetapkan standar baru dalam demokrasi sekolah, memperkuat komitmennya untuk memberdayakan siswa sebagai pemimpin masa depan. Langkah-langkah ini bukan hanya mengubah cara kita melihat pemilihan siswa, tetapi juga mengilhami institusi pendidikan lainnya untuk mengikuti jejak, membangun lingkungan yang lebih inklusif dan demokratis untuk generasi mendatang.
Manfaat dari pemilihan OSIS berbasis digital tidak hanya terlihat dari sisi efisiensi teknologi, tetapi juga dari dampaknya terhadap partisipasi dan transparansi dalam proses demokratisasi di sekolah. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diidentifikasi:
- Inklusi dan Partisipasi yang Luas: Dengan menggunakan aplikasi Google Formulir atau platform serupa, seluruh siswa, guru, dan staf administrasi dapat dengan mudah mengakses dan berpartisipasi dalam proses pemilihan. Ini memastikan bahwa suara semua pihak didengar, memperkuat rasa kepemilikan dan keterlibatan dalam keputusan sekolah.
- Aksesibilitas yang Ditingkatkan: Pendekatan digital memungkinkan pemungutan suara dilakukan secara online, sehingga siswa tidak perlu hadir secara fisik di lokasi pemungutan suara. Ini sangat menguntungkan bagi siswa yang mungkin terhalang oleh kendala seperti jarak, kesehatan, atau mobilitas.
- Transparansi dan Keamanan Data: Penggunaan aplikasi digital memberikan transparansi yang lebih besar dalam proses pemilihan, karena setiap suara direkam secara elektronik dan dapat diperiksa kembali. Selain itu, keamanan data dapat dijaga dengan menggunakan fitur keamanan yang disediakan oleh platform digital tersebut.
- Efisiensi dan Akurasi: Proses pemilihan berbasis digital dapat mengurangi risiko kesalahan yang terkait dengan pemungutan suara manual. Penghitungan suara dilakukan secara otomatis oleh sistem, menghasilkan hasil yang lebih akurat dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau manipulasi.
- Pendidikan Teknologi: Melalui penggunaan teknologi dalam pemilihan OSIS, siswa juga diberikan kesempatan untuk belajar tentang aplikasi teknologi dan penggunaannya dalam konteks nyata. Ini membantu meningkatkan literasi digital mereka dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan.