Mohon tunggu...
Rina Sulistiana
Rina Sulistiana Mohon Tunggu... Freelancer - Hanyalah seorang mahasiswa yang belajar menulis

Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kompos "Kebonku" Go Publik Bersama Mahasiswa KKN UNNES

27 Agustus 2019   17:37 Diperbarui: 27 Agustus 2019   17:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang, Minggu 18/08/2019-Mahasiswa KKN UNNES melakukan pelatihan pembuatan komposter menggunakan barang-barang bekas sekaligus branding kompos Kebonku. Pelatihan pembuatan komposter yang menggunakan wadah cat bekas ini merupakan ide dari mahasiswa KKN agar warga Kelurahan Mangunsari dapat mengolah limbah rumah tangga secara mandiri. Bahan yang digunakan untuk membuat komposter bekas ini adalah wadah cat bekas berukuran 25 kg, pipa paralon, lem, fiber, dll. Bahan-bahan untuk pembuatan komposter ini kemudian dirakit sesuai pola yang sudah ditentukan.

Nantinya sayur maupun bahan organik lain yang disimpan dalam komposter ditambahkan dengan EM4. EM-4 yaitu suatu cairan yang berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang mana didalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat dan menguntungkan guna proses penyerapan/persediaan unsur hara didalam tanah. mikroorganisme bakteri yang berkarakter baik ini terdiri dari bakteri yang bermanfaat bagi tanah maupun tanaman. EM4 ini mengandung bakteri fermentasi, mulai dari genus lactobacillus, jamur fermentasi, actinomycetes bakteri fotosintetik, bakteri pelarut fosfat, dan juga ragi. Setelah diberi EM4 kemudian ditunggu selama 1 bulan dan akan menghasilkan pupuk kompos padat dan cair sekaligus.

Pelatihan ini diikuti oleh 12 anggota kelompok tani wanita yang kemudian dilanjutkan dengan branding kompos kebonku agar bisa dikenal oleh masyarakat luas melalui pemasaran baik secara online maupun offline. Kompos Kebonku merupakan kompos daun kering yang diproduksi kelompok tani wanita di RT 02 RW 04 Kelurahan Mangunsari. Kompos Kebonku yang berdiri sejak 2017 diketuai oleh Ibu Suciah. Keunikan kompos Kebonku terletak pada penggunaan daun kering sebagai bahan utama. Dalam kurun waktu terdekat Kompos Kebonku siap untuk diproduksi secara massal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun