Lihat saja bagaimana seorang murid yang tepat waktu mengerjakan tugas, biasanya hanya guru yang memuji, tidak dengan teman-temannya. Mereka harus bersiap dibilang terlalu rajin, belagu, bahkan bisa menjadi ledekan teman-teman. Yang santai biasanya punya teman lebih banyak dari yang memiliki kebiasaan tepat waktu.
Yang kedua, ada kegelisahan yang tak terelakkan pada yang terbiasa tepat waktu setiap kali mereka berusaha datang terlambat. Mengapa? Bagi mereka, terlambat datang itu bagai sebuah penyiksaan. Bukan hanya rasa bersalah yang hadir, juga takut melewatkan waktu yang sudah ditentukan, kelewatan materi yang disampaikan, mengganggu yang lain, dan sebagainya.
Selain hal-hal di atas, tentu saja ada hal positif bagi yang suka tepat waktu. Biasanya, mereka yang selalu datang tepat waktu akan mendapat kesan baik di tempat kerja. Selain itu, kedisiplinan jadi lebih mudah diterapkan dalam segala aspek kehidupan.
Ada baiknya kebiasaan molor dikurangi hingga terhapus dari keseharian kita. Membiasakan diri berada dalam kemalasan dan pencari alasan yang tak akan ada habisnya, tak akan membawa Anda kemana-mana. Kebiasaan baik butuh perjuangan dan diperjuangkan. Dengan tepat waktu, semoga kesuksesan juga akan tiba tepat waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H