Baju profesi perawat yang identik dengan “seragam putih” bukan untuk konten TikTok semata. Seragam putih perawat mencerminkan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan citra profesional seorang perawat. Disamping itu, seragam ini juga menjadi saksi perjuangan terhadap perkembangan profesi perawat dari waktu ke waktu. Sebagai profesi, seorang perawat menjunjung tinggi nilai-nilai etik, moral, dan profesionalisme yang mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap citra profesional perawat. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di masyarakat seringkali baju profesi perawat digunakan untuk konten TikTok yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan fungsi sesungguhnya. Hal ini mencakup joget tanpa makna yang jelas dan gerakan tidak etis, bahkan pemanfaatan seragam sebagai alat daya tarik seksual. Jika hal ini terus dibiarkan, tentunya dapat menimbulkan stigma yang mencoreng citra profesional perawat yang sesungguhnya. Oleh karena itu, esai ini akan membahas tentang nilai dan fungsi sesungguhnya dibalik “seragam putih” atau baju profesi perawat.
Nilai yang tersirat dalam "seragam putih" mencerminkan nilai-nilai profesionalisme perawat. Nilai - nilai ini mencakup altruisme, otonomi, harkat dan martabat manusia, integritas, kejujuran, dan keadilan sosial (Poorchangizi et al., 2019). Nilai-nilai ini juga berkaitan erat dengan etik keperawatan yang bertujuan untuk menjaga kinerja serta performa perawat agar tetap profesional dalam menjalankan praktiknya.
Etik keperawatan meliputi menghargai orang lain, kasih sayang, empati, advokasi, dan keakraban (Berman et al., 2022). Hubungan antara nilai profesionalisme dan baju profesi juga diperkuat dengan pendapat dari Rezaei-Adaryani et al. (2012) dalam Daigle (2018) yang mengatakan bahwa salah satu unsur yang memengaruhi profesionalisme keperawatan adalah pakaian atau baju profesi. Selain itu, sebuah studi oleh Daigle (2018) menunjukkan bahwa baju profesi memengaruhi citra profesional dan persepsi masyarakat tentang profesionalisme suatu profesi. Hal ini menjadi sebuah tamparan keras bahwa sudah seharusnya setiap profesional perawat bertindak rasional dalam menggunakan “seragam putih” karena setiap tindakannya memengaruhi kepercayaan dan persepsi masyarakat terhadap citra profesionalitas perawat (International Council of Nurses [ICN], 2021).
Keberagaman peran perawat di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat selaras dengan fungsi baju profesinya. Jika dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, perawat adalah profesi yang memiliki hubungan paling erat dengan pasien. Secara tidak langsung, baju profesi mengisyaratkan pesan tentang dedikasi dan tanggung jawab seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas kepada pasien. Baju profesi juga menjadi simbol evolusi profesi perawat sejak pertama digunakan pada tahun 1860 selama perang Krimea untuk membedakan perawat dari pelayan hingga kini untuk meminimalisir risiko infeksi dan menciptakan penampilan profesional bagi perawat (Clavelle et al., 2013 dalam Daigle, 2018).
Selain itu, baju profesi juga memiliki fungsi untuk membedakan tanggung jawab dan citra profesional antar tenaga kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan di School of Nursing, Midwifery and Physiotherapy, di University of Nottingham mengindikasikan bahwa baju profesi memiliki peran utama dalam menggambarkan batas pekerjaan dan membentuk identitas profesional di bidang kesehatan (Desta et al., 2015). Hal ini menunjukkan bahwa di balik warna "putih" yang polos pada seragam perawat, terdapat fungsi mendalam yang mewarnainya.
Sebagai kesimpulan dari bukti-bukti yang dipaparkan dari beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa baju profesi berperan penting dalam menjaga citra profesional perawat. Baju profesi memiliki makna yang sangat mendalam bagi profesi perawat sehingga sangatlah tidak etis untuk digunakan dalam konten TikTok yang tidak mencerminkan nilai-nilai profesionalisme dan citra keperawatan. Oleh karena itu, hendaklah setiap profesional perawat menjaga kompetensi, sikap dan perilakunya agar tetap menjunjung tinggi nilai dan fungsi sesungguhnya dari “seragam putih” dan tidak mencemarkan citra profesional perawat di kalangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2022). Kozier & Erb’s fundamentals of nursing: Concepts, process, and Practice (11th ed.). Pearson Education.
Daigle, A. (2018). Professional image and the nursing uniform. The Journal of Continuing Education in Nursing, 49(12), 555–557. https://doi.org/10.3928/00220124-20181116-06
Desta, E. A., Gebrie, M. H., & Dachew, B. A. (2015). Nurse uniform wearing practices and associated factors among nurses working in northwest Ethiopia: A cross-sectional institution-based study. BMC Nursing, 14(1). https://doi.org/10.1186/s12912-015-0117-3
Poorchangizi, B., Borhani, F., Abbaszadeh, A., Mirzaee, M., & Farokhzadian, J. (2019). The importance of professional values from nursing students’ perspective. BMC Nursing, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12912-019-0351-1