Golongan ketiga menyebut diri mereka golongan Kefas. Anggotanya adalah orang-orang Yahudi yang tetap patuh kepada hukum Taurat. Mereka meremehkan karunia dan menganggap bahwa pemberitaan tentang salib adalah sebuah kebodohan.
Golongan keempat adalah mereka yang menamakan diri sebagai golongan Kristus. Mereka adalah kumpulan orang-orang yang  menganggap diri mereka lebih benar dari kelompok lain dan mengklaim memiliki hubungan khusus dengan Kristus.
- APLIKASI
Kelompok-kelompok tersebut terbentuk karena kekaguman jemaat kepada tokoh  tertentu. Memang semua tokoh tersebut memiliki kualifikasi yang hebat dan berkharisma. Paulus juga diidolakan oleh banyak orang, tetapi ia menyatakan bahwa ia hanya alat yang dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil. Ia tidak disalibkan seperti Kristus. Kristuslah yang telah melakukan segalanya untuk jemaat, maka seharusnya jemaat hanya setia mengikut Kristus, bukan mengikuti atau mengidolakan pelayan tertentu. Benih perpecahan adalah mengutamakan pemberita Firman, bukan mengutamakan Berita Firman Tuhan. Hal ini menimbulkan perselisihan di antara mereka. Inilah akibat dari perangkap semangat idola-isme. Mereka mengidolakan manusia, bukan mengidolakan Tuhan.
Mungkin ada jemaat yang mengidolakan pelayan tertentu, mungkin karena pelayan itu melayani dengan baik, atau karena ada hubungan kekeluargaan, atau karena satu suku. Waspadalah! Itu adalah godaan Iblis yang menginginkan perpecahan di tubuh jemaat. Pelayan hanyalah alat dan posisinya sama dengan orang Kristen lainnya, yaitu anggota tubuh Kristus. Dalam Kolose 1:18 dinyatakan bahwa Kristus adalah kepala, Dia lebih utama dalam segala sesuatu. Dalam 1 Korintus 3:6-7 ditegaskan bahwa: Paulus menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Untuk memelihara kesatuan tubuh Kristus, rasul Paulus menasehatkan dengan tegas agar jemaat seia sekata dan sehati sepikir (ayat 10), bahwa Kristus harus menjadi yang terutama. Dengan demikian, semua orang dapat menjadi saksi Kristus yang hidup, merawat kesatuan dalam tubuh Kristus, bersekutu, bersaksi dan melayani. Di dalam semua bidang pelayanan tersebut, hanya nama Kristus yang dimuliakan. Amin.
Pdt. Rinaldy Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H