Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pendidikan Nasional, Menanti Janji Pendidikan Prabowo-Gibran

2 Mei 2024   11:57 Diperbarui: 2 Mei 2024   12:33 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendidikan (Sumber: www.shutterstock.com via Kompas.com)

Hari Pendidikan Nasional menjadi momen untuk merefleksikan kondisi pendidikan bangsa ini. Masalah pendidikan masih menjadi catatan penting hingga saat ini, termasuk pemerataan akses, peningkatan kualitas pendidikan, serta upaya peningkatan kesejahteraan bagi para SDM di bidang pendidikan seperti guru, dosen, dan lainnya.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kebijakan politik yang mengarahkan pembangunan pendidikan. Pemerintah memiliki peran sentral dan krusial dalam memajukan sektor ini.

Setelah melalui proses sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dan dengan keputusan penolakan gugatan oleh Mahkamah Konstitusi pada tanggal 24 April 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk periode 2024--2029. Dengan demikian, pemerintahan yang baru harus menuntaskan sejumlah tantangan, termasuk di bidang pendidikan.

Dalam visi misi Prabowo-Gibran, pendidikan menjadi salah satu fokus utama kedepan selama kepemimpinannya. Visi mereka adalah "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045", yang diwujudkan melalui 8 Misi Asta Cita, 8 program hasil terbaik cepat, dan 8 program prioritas. Salah satunya adalah kebijakan untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Empat agenda prioritas juga disampaikan, antara lain memberikan makan siang dan susu gratis untuk anak-anak prasekolah, siswa/i SD, SMP, SMA, dan pesantren. Selain itu, membangun sekolah unggul di setiap kabupaten/kota dan memperbaiki sekolah yang membutuhkan renovasi dan perbaikan. Juga, menaikkan gaji ASN, termasuk guru dan dosen, serta memperkuat sains, teknologi, dan digitalisasi dengan alokasi dana riset sebesar 1,5-2,0 persen dari PDB dalam lima tahun.

Komitmen presiden dan wakil presiden menjadi harapan besar dalam menyelesaikan masalah pendidikan bangsa ini. Setiap warga negara berhak menagih janji-janji politik yang telah disampaikan oleh presiden dan wakil presiden terpilih setelah dilantik.

Kita semua berharap akan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.  Pada momen ini pula, setiap individu harus menempatkan diri untuk memiliki peran dalam memajukan pendidikan. Mari sama-sama mengambil peran, mulai dari hal kecil yang kita bisa. Seperti kata Ki Hadjar Dewantara,"Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan).

Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun