Menyelamatkan lingkungan hidup dimulai dari tindakan awalmu dengan membersihkan dan melestarikan. - Anonymous
Sampah merupakan salah satu persoalan lingkungan yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam. Persoalan sampah tidak hanya menimbulkan dampak lingkungan yang buruk, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penanganan sampah menjadi sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Persoalan sampah di Indonesia sangat kompleks. Jumlah sampah terus meningkat dan masih banyak yang tidak terkelola dengan baik. Padahal, sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara.
Salah satu faktor utama penyebab persoalan sampah di Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menangani sampah dengan baik. Banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah dengan benar, dan tidak memahami dampak buruk dari perilaku tersebut.
Hal tersebut terjadi akibat kurangnya edukasi tentang dampak buruk yang timbul akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, kurangnya infrastruktur penanganan sampah di beberapa daerah juga menjadi masalah serius. Beberapa daerah masih mengandalkan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang tidak memadai dan tidak ramah lingkungan, sehingga menimbulkan masalah pencemaran dan bau yang tidak sedap.
Presentase Sampah Berdasarkan Jenisnya
Jumlah sampah nasional selama tahun 2022 berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup sebesar 68,5 juta ton dengan komposisi didominasi oleh sisa makanan sebesar 41,56%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 18,52%, ranting/kayu sebesar 13,19%, kertas/karton 11,06%, logam 2,91%, kain 2,55%, karet/kulit 1,69%, kaca 1,96%, dan sisanya sebesar 6,56%.
Dari data di atas jumlah sampah organik jauh lebih besar dibandingkan sampah non organik, demikian terlihat dari data yang menunjukkan presentase sampah organik sebesar 65,8% apabila sampah dikelompokkan menjadi sampah organik dan non organik.
Berdasarkan sumbernya, sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar, sebesar 39,62%. Setelah rumah tangga, penyumbang terbesar kedua adalah sampah perniagaan, mencapai 21,07%. Sementara pasar menyumbang sebesar 16,8%, kawasan sebesar 7,14%, perkantoran sebesar 5,97%, dan yang lainnya sebesar 3,32%.
Dari jumlah sampah di atas, Kementerian Lingkungan Hidup merilis sebesar 64,52 % sampah sudah terkelola dengan baik selama tahun 2022. Masih tersisa sekitar 35,48 % yang belum dikelola dengan baik. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua.