Mohon tunggu...
Rinaldi Sutan Sati
Rinaldi Sutan Sati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Owner Kedai Kapitol

Pemerhati sosial, politik, dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Website Lotre Salah Satu Pendana OCCRP

1 Januari 2025   02:29 Diperbarui: 1 Januari 2025   02:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar website OCCRP

OCCRP atau The Organized Crime and Corruption Reporting Project atau dapat dikatakan sebagai sebuah proyek yang fokus kepada kejahatan terorganisir dan korupsi. Dalam laporan akhir tahunnya, website OCCRP memuat sebuah pengumuman  finalis orang-orang yang menjadi bagian dari kejahatan terorganisir dan korupsi. Dalam template kecil di sudut kanan bawah artikel berjudul Bashar al-Assad  ,  disebutkan bahwa nominasi dimaksud berasal dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Tidak dijelaskan lebih terperinci mengenai indikator lain sehingga nama-nama yang diantaranya terdapat Presiden ke-7 Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, didapuk sebagai bagian nominasi dimaksud. Hanya saja, berita-berita yang bertajuk pengumuman OCCRP ini dipublish oleh media-media nasional, bahkan internasional. 

Artikel tentang Bashar al Assad dimulai dengan alenia menyeritakan bahwa Presiden Suriah yang digulingkan itu memimpin produksi dan distribusi obat terlarang Captagon yang sangat adiktif di negaranya, menghasilkan miliaran dolar untuk mengoperasikan penjara dan mempertahankan kekuasaan otoriternya secara brutal. Media tersebut juga sepertinya berprilaku sentimen terhadap Venezuela, Korea Utara, dan Rusia sehingga menyamakan model cerita Bashar al Assad dengan ketiga negara dimaksud. Menurut mereka, dana yang didapat dari hasil produksi dan penyebaran Captagon, membuat Suriah mengalami kemunduran. Kemudian diikuti dengan tindakan kriminal lainnya, seperti penyelundupan manusia dan rokok, pencurian barang antik, dan perdagangan senjata, masa jabatan Assad telah menyebarkan kekerasan, narkoba, dan korupsi. OCCRP tahun 2023 dengan BBC News Arabic, Suwayda24.com, dan Daraj.com mengaku melakukan investigasi guna menyelidiki hubungan antara terbentuknya Suriah sebagai bagian daripada negara Narkotika akibat daripada peredaran barang haram dimaksud. 

Pada alenia-alenia selanjutnya, artikel itu juga menuliskan bagaimana sebanyak 40.000 orang menuliskan surat di Kenya agar William Ruto mundur dari jabatannya sebagai Presiden. Hal ini disebabkan oleh disahkannya undang-undang keuangan yang kontroversial, kemudian angka pengangguran di kalangan pemuda bertambah, serta kemarahan terhadap pemerintah mereka yang korup. Dari itulah,  kaum muda Kenya mengadakan demonstrasi selama berminggu-minggu pada bulan Juni dan Juli lalu, menuntut agar Ruto mundur.   Menghadapi protes besar tersebut, pasukan keamanan bertindak represif, sehingga terjadi penangkapan hingga pembunuhan. 

Dari dua indikator diatas, OCCRP melalui jurinya; Anas Aremeyaw Anas, Susan Hawley, Alia Ibrahim, Paul Radu, Louise Shelley, dan Drew Sullivan memilih Bashar al Assad sebagai individu yang paling terlibat dalam kejahatan terorganisir dan korupsi. Organisasi yang membuat heboh di akhir tahun 2024 ini didirikan pada tahun 2003 ketika Drew Sullivan dan Paul Radu pertama kali bertemu di sebuah pelatihan International Center for Journalists (ICFJ) di Bulgaria. Saat itu Paul baru saja mendirikan Romanian Center for Investigative Journalism di Bucharest, sementara Drew sedang dalam proses memulai Center for Investigative Reporting (CIN) di Sarajevo. Upaya bersama pertama mereka dimulai pada tahun 2005, saat mereka bergabung untuk mengikuti sekelompok perusahaan yang beroperasi di sektor energi. Dengan merekrut teman dan kolega dari Bulgaria, Albania, Bosnia dan Herzegovina, serta Rumania, mereka menyatukan sumber daya mereka pada apa yang kemudian menjadi Power Brokers Project, yang memenangkan Global Shining Light Award pertama dari Global Investigative Reporting Network (GIJN).

Organisasi penyandang dana atau donor mereka diantaranya The Bay and Paul Foundations, Oak Foundation, Dutch Postcode Lottery, Open Society Foundations, The European Union, Patrick J. McGovern Foundation, Ford Foundation, Rockefeller Brothers Fund, Founders Pledge, Sigrid Rausing Trust, Fred Foundation, Skoll Foundation, Golden Globe Foundation, Swedish International Development Cooperation Agency, ISocrates Foundation, United Kingdom Foreign, Commonwealth & Development Office, Jed Ringel Foundation, U.S. Agency for International Development, Limelight Foundation, U.S. Department of State, Ministry for Europe and Foreign Affairs of France, Vereniging Veronica, National Endowment for Democracy. 

Deretan organisasi penyandang dana tersebut tentu sangat menarik untuk diperhatikan, misalnya seperti Dutch Postcode Lottery yang merupakan salah satu lotere terbesar di Belanda. Lotere ini didirikan pada tahun 1989 dengan tujuan utama untuk mengumpulkan dana yang akan disalurkan kepada berbagai proyek kemanusiaan dan lingkungan hidup di Belanda dan luar negeri. Setiap kali seseorang membeli tiket untuk lotere ini, mereka berpartisipasi dalam mendukung berbagai organisasi non-profit yang bekerja di bidang sosial, lingkungan, dan pembangunan internasional. Yang membuat Postcode Lottery unik adalah bahwa pemenang dipilih berdasarkan kode pos mereka. Jika kode pos seseorang terpilih, semua orang di kawasan tersebut yang membeli tiket lotere juga bisa menang. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan antusiasme di komunitas-komunitas lokal. Selain itu, sebagian besar dari hasil yang terkumpul melalui lotere ini disumbangkan untuk berbagai organisasi amal. Ini membuatnya berbeda dari banyak lotere lain yang hanya bertujuan untuk keuntungan pribadi. Beberapa proyek yang didanai oleh Dutch Postcode Lottery termasuk yang fokus pada pelestarian alam, pendidikan, dan pemberdayaan sosial.

Kemudian didapati lagi nama Vereniging Veronica  yang awalnya terkenal sebagai stasiun radio yang berbasis di Belanda. Didirikan pada tahun 1960, Veronica mulai sebagai stasiun radio siaran lepas pantai yang dikenal karena pendekatan revolusionernya terhadap musik pop, yang sebelumnya tidak banyak mendapatkan tempat di radio Belanda. Radio Veronica pertama kali mengudara dari kapal yang berlabuh di luar perairan Belanda untuk menghindari peraturan pemerintah yang ketat mengenai siaran radio. Vereniging Veronica juga berperan dalam memperjuangkan kebebasan informasi dan hak konsumen di sektor media. Organisasi ini memiliki sejarah yang erat dengan perjuangan untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan dalam penyiaran dan lebih banyak akses untuk jenis-jenis musik dan konten yang lebih bervariasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun