Pelatihan Inovasi Bisnis Dorong Kemandirian Guru Yayasan Tugu Alam Lestari

Desa Pagerwangi, Bandung Barat -- Guru-guru Yayasan Tugu Alam Lestari kini memiliki bekal baru dalam mengembangkan potensi ekonomi mereka melalui pelatihan inovasi bisnis yang dilaksanakan pada Jumat, 13 Desember 2024, di Desa Pagerwangi, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian finansial para guru melalui pembekalan keterampilan kewirausahaan.

Pelatihan ini memberikan materi menyeluruh, mulai dari pemahaman dasar tentang kewirausahaan, cara mengidentifikasi peluang bisnis lokal, hingga strategi pemasaran digital. Para peserta diajak untuk mengenali potensi di sekitar mereka dan mengembangkan ide bisnis inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, mereka juga dilatih untuk menyusun rencana bisnis sederhana yang mencakup analisis pasar, pengelolaan keuangan, dan strategi pemasaran.

Metode pelatihan yang diterapkan mencakup ceramah, diskusi kelompok, dan praktik langsung, memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan aplikatif. Salah satu fokus utama dari pelatihan ini adalah pengenalan teknologi digital untuk mendukung pemasaran dan efisiensi operasional usaha. Dengan memanfaatkan media sosial, para guru dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Ketua Yayasan Tugu Alam Lestari, M. Ali Muhsin, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa pelatihan ini membuka peluang baru bagi guru-guru untuk meningkatkan taraf hidup mereka. "Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun kemandirian finansial guru-guru kami. Kami yakin hasilnya akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi para peserta tetapi juga bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, para guru diharapkan mampu memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk memulai atau mengembangkan usaha kecil. Dalam jangka panjang, hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mendukung perekonomian keluarga sekaligus memperkuat peran guru sebagai agen perubahan di komunitas mereka.

Pelatihan inovasi bisnis ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai lembaga pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan, guna mendorong kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.