Mohon tunggu...
Miftah RinaldiHarahap
Miftah RinaldiHarahap Mohon Tunggu... Lainnya - Partai Hijau Indonesia | New Native Literasi

Sedang bergerilya bersama @Partai Hijau Indonesia, @New Native Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi-ku Menjelma Api

6 September 2023   13:58 Diperbarui: 6 September 2023   13:59 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi-ku menjelma api

Ketika laki-laki lusuh itu menghampiri

Dengan tatapan sayu,ia menyodorkan sebuah kaleng kosong

Sambil bergumam,sembari sesekali melemparkan senyum

Aku mengisi kaleng kosong itu dengan selembar rupiah

Lagi - lagi aku tak nyaman

Sebab, sebuah kalimat selalu menghantui; "apa kau merasa lebih beruntung dari laki - laki itu ?"

Aku benci dengan deretan kalimat ini,karena seolah "mengamini" bahwa kemiskinan itu adalah takdir!

Yogyakarta,6 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun